SOLOPOS.COM - Pelaku usaha sound system di Boyolali menjual perangkat sound system milik mereka di pinggir jalan wilayah Boyolali, Jumat (30/7/2021). (Solopos/Bayu Jatmiko Adi)

Solopos.com, BOYOLALI — Pandemi Covid-19 telah berdampak pada perekonomian masyarakat Boyolali termasuk para pengusaha persewaan alat sound system. Mereka terpaksa menjual perangkat peralatan suara milik mereka karena sudah tidak lagi memperoleh pendapatan dari persewaan sound system itu.

Salah satunya Riyanto, pemilik Lorsa Sound System dari Desa Pojok, Kecamatan Nogosari, Boyolali. Menggunakan mobil pikap, Riyanto mengangkut satu set sound system-nya ke tepi jalan Solo-Semarang, Bangak, Banyudono, Boyolali, untuk dijual, Jumat (30/7/2021) siang.

Promosi Pegadaian Area Surabaya 2 Gelar Festival Ramadan 2024 di 2 Lokasi

Ia berharap ada pengguna jalan yang tertarik membeli sound system tersebut. “Mau bagaimana lagi, sudah dua tahun tidak ada tanggapan, tidak ada pemasukan. Sementara pinjaman bank tidak mau tahu. Saya setiap bulan tetap harus bayar pinjaman di BRI, ya seperti tidak tahu kondisinya seperti ini,” katanya, Jumat.

Baca Juga: Kasus Aktif Covid-19 di Boyolali Menurun, Efek Gerakan di Rumah Saja?

Pengusaha sound system di Boyolali itu pun akhirnya menjual murah peralatannya. “Banting harga. Kami tawarkan Rp250 juta satu set. Kalau harga normalnya bisa sekitar Rp300 juta,” jelasnya.

Aturan-Aturan Pembatasan

Riyanto mengatakan pandemi beserta aturan-aturan pembatasan yang ada sangat menyulitkan pelaku usaha kecil dan menengah seperti dirinya untuk bisa bertahan. “Satu bulan ini saja ada delapan order yang dibatalkan,” jelasnya.

Baca Juga: Ribuan Pedagang di 15 Pasar Tradisional Boyolali Jadi Sasaran Vaksinasi Covid-19

Sementara sebelum adanya pandemi, dalam sebulan ia bisa mendapatkan 8-10 order. Setiap order minimal ia bisa dapat Rp2,5 juta, tergantung kualitas sound system yang digunakan.

Pengusaha sound system lainnya, pemilik Bintang Putra Sound System, Slamet, dari Nogosari, Boyolali, mengatakan hal yang sama. Slamet dan Riyanto merupakan anggota dari Paguyuban Sound System Boyolali Timur (PSBT).

Baca Juga: Ngaku Petugas Puskesmas Teror Peserta Vaksinasi Di Boyolali, Pelaku Sebut Ini Motifnya

Hari itu keduanya bersama-sama mencoba keberuntungan dengan menjual sound system di pinggir jalan. “Ya siapa tahu ada pejabat yang masih punya gaji bulanan, mau berbaik hati membeli sound system ini. Kalau kami tawarkan kepada masyarakat atau pelaku usaha sound system lain, ya sama saja mereka juga mengeluh,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya