SOLOPOS.COM - Petugas DLH Solo memindahkan pohon yang terdampak flyover Purwosari di Jl. Slamet Riyadi, Kerten, Laweyan, Senin (13/1/2020). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO – Pada 2017, jumlah ruang terbuka hijau (RTH) Kota Solo baru memiliki 9,72 persen. Jumlah itu masih jauh di bawah batas minimal yang disyaratkan UU Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang yakni 20 persen untuk RTH Publik.

Di tengah krisis RTH itu ternyata Pemkot Solo kehilangan ruang terbuka hijau (RTH) sebanyak lebih dari 57 hektare dalam dua tahun. Kehilangan terbanyak ada di RTH berupa tempat pemakaman umum (TPU).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Jejak Tikus Pithi Di 5 Daerah, Hanya Mampu Tembus Pilkada Solo

Data dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Solo menunjukkan pada 2017, Solo memiliki RTH seluas total 107,21 hektare. Secara terperinci RTH itu terbagi dalam lima kelompok yakni taman kota 8,77 hektare, jalur hijau 15,59 hektare, hutan kota 15,8 hektare, lapangan olahraga 17,03 hektare, dan tempat pemakaman umum 53,01 hektare.

Setahun kemudian, jumlah RTH itu menurun drastis hingga 60,4 hektare. Kehilangan terbesar ada di TPU seluas 53,01 hektare. Salah satu alasannya adalah per 2017 pengelolaan lapangan olahraga menjadi tanggung jawab Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora). Sedangkan, TPU menjadi tanggung jawab Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Disperkim KPP).

Seminar Tuyul: Kisah Tuyul Dari Omongan Masyarakat Hingga Bisa Disuap

Selain itu, RTH TPU seluas 53,01 hektare itu yang terdiri atas TPU Pracimoloyo dan TPU Daksinoloyo ternyata wilayahnya berada di luar Kota Solo (Kabupaten Sukoharjo). Kendati, pengelolaannya masih di bawah tanggung jawab Pemkot Solo.

Pada 2018 juga luasan RTH dari lapangan olahraga berkurang 2,6 hektare. Selain itu, luas hutan kota di Kota Bengawan ini juga susut 4,79 hektare (selengkapnya lihat grafis).

Upaya penambahanan RTH oleh DLH Solo baru terlihat pada 2019 yakni berupa penambahan taman kota. Luas taman kota bertambah 0,89 hektare dari semula 8,77 hektare menjadi 9,66 hektare. Dalam laporan itu tidak disebutkan dengan jelas di mana lokasi penambahan RTH itu dilakukan.

Bukan Begal, Ini Yang Paling Ditakuti Pengendara Mobil Zaman Dulu

Jumlah RTH Kota Solo diprediksi berubah lagi mengingat, pada awal 2020 lalu ada pemindahan 377 batang pohon di sepanjang jalan yang terdampak pembangunan jalan layang (flyover) Purwosari. Namun, belum ada laporan resmi berapa perubahan RTH Solo khususnya soal jalur hijau akibat pembangunan flyover Purwosari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya