SOLOPOS.COM - Kompol Aditia Mulya Ramdhani (detik.com-istimewa)

Solopos.com, JAKARTA -- Keluarga eks Kasat Reskrim Polres Wonogiri Kompol Aditia Mulya Ramdhani tak kenal lelah mengupayakan pengobatan demi kesembuhan polisi yang menjadi korban pengeroyokan brutal saat melerai dua kelompok silat itu.

Namun meski sudah hampir dua tahun berlalu, kondisi Kompol Aditia Mulya masih belum pulih. Istri Kompol Aditia, Dewi Setiawati, kepada wartawan, Jumat (5/2/2021), mengungkap kondisi sang suami saat ini.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dewi mengatakan Kompol Aditia belum bisa merespons pembicaraan dan kontak mata.

"Sebetulnya kondisi badan bagus ya, suami saya itu kan kerusakannya di otak. Otak itu kan kita tahu bahwa salah satu organ tubuh manusia yang tidak bisa diperbaiki adalah otak. Memang suami saya belum bisa ngerespons apa pun, kontak mata belum. Tapi badan sehat," jelasnya.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca juga: Sempat Bingung, Istri Bersyukur Polri Tanggung Biaya Pengobatan Kompol Aditia

Pada kesempatan itu, Dewi berharap suaminya lekas sembuh, sehingga bisa mengenali dia dan anaknya.

"Ya setidaknya sehat dululah suami saya. Bisa tahu ini saya istrinya, ini anaknya," kata dia.

Selama dua tahun ini, Kompol Aditia hanya terbaring di tempat tidur. Dewi mengatakan keluarga masih berupaya melakukan pengobatan terhadap Kompol Aditia.

Baca juga: Hujan Deras, Semarang Banjir

Salah satunya dengan menjalani terapi stem cell di Rumah Sakit Islam Sultan Agung, Semarang, Jawa Tengah. Dewi menjelaskan di RS tersebut terdapat laboratorium stem cell yang bisa digunakan untuk pengobatan suaminya.

"Suami saya belum bisa kontak mata ataupun merespons sesuatu dengan baik. Kami sedang mengupayakan stem cell yang bekerja sama dengan Rumah Sakit Unisula (Universitas Islam Sultan Agung), Semarang, karena laboratorium stem cell-nya ada di sana," kata Dewi.

Luka Berat di Kepala

Diketahui, Aditia merupakan korban pengeroyokan saat melerai dua kelompok silat di Wonogiri, Jawa Tengah pada 8 Mei 2019. Saat insiden itu terjadi, Aditia menjabat Kasat Reskrim Polres Wonogiri berpangkat AKP.

Saat itu, sekelompok orang tengah berkonvoi dan hendak merusak tugu bersimbol perguruan silat. Namun Aditia ketika itu sedang menyamar dan terpisah dari pasukannya. Dia pun menjadi sasaran massa.

Atas insiden ini, Aditia pun mengalami luka berat di bagian kepalanya, tepatnya belakang telinga. Luka tersebut dialami saat para tersangka menganiaya menggunakan kayu, bambu, dan tangan kosong.

Baca juga: Sejarah Hari Ini: 6 Februari 1958 Tragedi Munich Tewaskan Pemain MU

Lebih lanjut, Dewi Setiawati mengaku bersyukur atas bantuan Polri yang akan menanggung seluruh biaya pengobatan suaminya.

Dewi mengaku bersyukur semua pengobatan suaminya akan ditanggung oleh Polri. Dewi mengatakan pada Jumat siang dirinya dihubungi langsung oleh Staf Pribadi Pimpinan (Spripim) Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Dewi mengatakan semua treatment Kompol Aditia akan ditanggung Polri. Baik perawatan yang dilakukan di dalam maupun di luar negeri. Ini bentuk kepedulian Jenderal Sigit dan Juliati Sigit Prabowo selaku Ketua Bhayangkari.

Dewi mengucapkan terima kasih kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Dewi sebelumnya sempat merasa bingung mengenai biaya pengobatan tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya