SOLOPOS.COM - Pedagang di pasar darurat Pasar Gede Klaten, Desa Karanganom, Kecamatan Klaten Utara, menanti pembeli di lapak mereka, Selasa (17/1/2023). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN – Selama lebih dari dua tahun, bakul Pasar Gede Klaten atau yang sebelumnya bernama Pasar Tiga Lantai Klaten berjualan di lokasi darurat di tanah kas Desa Karanganom, Kecamatan Klaten Utara yang disewa Pemkab.

Para pedagang berharap proyek pembangunan segera rampung dan bisa menempati bangunan pasar yang baru. Salah satu pedagang, Edy Purwanto, 59, mengatakan pedagang sebenarnya berharap proses pemindahan bisa dilakukan sebelum Lebaran.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Hanya, lantaran proyek pembangunan belum rampung, dia memperkirakan hal itu sulit terealisasi. Ia mengaku sempat bertemu pejabat dinas terkait dan mendapat informasi pedagang baru bisa menempati bangunan baru setelah Lebaran.

“Kurang lebih pada bulan lima [Mei] atau enam [Juni]. Sebenarnya harapan pedagang kalau bisa pindah sebelum Lebaran. Kan tepat sekali. Tetapi dengan keadaan yang belum sempurna, mungkin belum bisa,” kata Edy kepada Solopos.com, Minggu (22/1/2023).

Edy membenarkan bakul Pasar Gede Klaten sudah berjualan di pasar darurat sejak lebih dari dua tahun terakhir. Mengenai situasi di pasar darurat, Edy mengatakan sepi pembeli terutama pada bagian dalam.

Dia mencontohkan salah satu deret kios pasar darurat terutama di sisi bagian dalam banyak yang tutup lantaran jualan sepi. “Jualan di sini benar-benar parah. Banyak yang bangkrut. Di sini jualan tidak laku,” kata Edy yang sudah 30 tahun menjadi pedagang sepatu dan sandal.

Edy menjelaskan selama jualan di pasar darurat, paling banyak 10 pasang sepatu atau sandal terjual. Kondisi itu berbeda jauh dibandingkan ketika berjualan di Pasar Gede yang sehari bisa terjual 20-25 pasang.

Pemindahan Butuh Persiapan

“Kalau jualan di Pasar Gede tidak pernah blong. Sekarang sebulan itu bisa blong [barang tidak laku] llima sampai enam hari. Kenyataannya seperti itu,” kata Edy.

Bakul beras di Pasar Gede Klaten, Satimin, 65, juga berharap proyek pembangunan Pasar Gede segera rampung dan pedagang segera pindahan. Dia juga mengakui kondisi pasar darurat terutama untuk sisi bagian dalam sepi pembeli.

“Harapan pedagang yang ditunggu-tunggu ya itu [pindah ke Pasar Gede]. Sudah dua tahun di pasar darurat. Dulu informasinya hanya setahun,” katanya.

Proyek pembangunan Pasar Gede Klaten dilakukan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) melalui kontraktor pemenang lelang. Hingga kini, proyek pembangunan pasar tersebut masih berlangsung.

Ditargetkan proyek pembangunan Pasar Gede rampung akhir Maret. Kepala Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan (DKUKMP) Klaten, Anang Widjatmoko, menjelaskan pemindahan pedagang tak bisa serta merta dilakukan.

Pemkab masih menyiapkan berbagai hal teknis terkait pengelolaan pasar yang baru. Seperti sumber daya manusia (SDM) yang terlatih lantaran bangunan pasar yang baru bakal dilengkapi delapan eskalator serta pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya