SOLOPOS.COM - Polisi dan warga memandangi dua santri korban tenggelam di Waduk Kedung Ombo, Boyolali, Rabu (14/9/2016). (Istimewa)

2 Santri Ponpes Nur Huda 1 Gagaksipat Boyolali tenggelam di Waduk Kedung Ombo (WKO).

Solopos.com, BOYOLALI — Dua santri dari Pondok Pesantren Nur Huda 1, Desa Gagaksipat, Ngemplak, Boyolali, tewas di Waduk Kedung Ombo (WKO) Kecamatan Kemusu, Boyolali, Rabu (14/9/2016) sore. Keduanya adalah Sofyan Aldi Prasetyo, 18, warga RT 004/ RW 004, Desa Gagaksipat, Ngemplak, Boyolali, dan Ahya Rihsan Tri Mubaroki, 20, warga RT 027/ RW 005 Desa Puntuk Doro, Plaosan, Magetan.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Data yang dihimpun Solopos.com, Rabu (14/9/2016), kejadian bermula ketika para santri Ponpes Nur Huda 1 tersebut bertamasya ke objek wisata WKO, tepatnya di Dusun Kedungmulyo Blok A, Desa Kedungmulyo, Kemusu, Boyolali, Rabu (14/9/2016) sekitar pukul 14.00 WIB. Para santri menikmati suasana WKO, ada yang di daratan, namun sebagian santri yang naik perahu menyeberangi WKO, termasuk kedua korban.

Nahas, saat perahu sudah berada di kejauhan daratan, salah satu santri, Sofyan Aldi Prasetyo, 18, terjatuh. Belum diketahui secara pasti apa penyebab dia terjatuh dari perahu. Polisi belum bisa menyimpulkan, apakah karena terpeleset atau karena digempur ombak. “Lantaran korban ini tak bisa berenang, ia pun tenggelam,” ujar Kasi Humas Polsek Kemusu, Aiptu Sutarmo, mewakili Kapolsek Kemusu, AKP M. Arifin Suryani, saat dihubungi Solopos.com.

Melihat rekannya tenggelam, santri lainnya yang juga dalam satu perahu, Ahya Rihsan Tri Mubaroki, berusaha menolong rekannya. Namun lagi-lagi nahas. Ahya rupanya juga tak bisa berenang. Ia pun ikut tenggelam bersama Sofyan di WKO yang memiliki kedalaman lebih dari 5 meter itu.

Melihat kedua santri itu tenggelam, santri lainnya, Rendra Yulianto, 23, berusaha menolong mereka. Lagi-lagi, Rendra juga tak bisa berenang. Warga asli Kunjang, Kediri, Jatim ini pun ikut tenggelam. “Nah, mendengar teriakan minta tolong itu, warga bergegas menuju TKP dan menolong para santri yang tenggelam itu,” papar Sutarmo.

Proses evakuasi berlangsung cukup dramatis. Warga yang pandai berenang bahu membahu mengangkat tiga korban dari WKO satu persatu. Dari tiga santri yang berhasil dievakuasi warga, hanya satu santri yang terselamatkan nyawanya, yakni Rendra Yulianto, santri asal Kunjang, Kediri, Jatim.

Polisi langsung ke TKP dan menghubungi Puskesmas Kemusu 2. Dari hasil pemeriksaan dokter setempat, dr. Edy S, tidak ditemukan adanya tanda-tanda penganiayaan. “Artinya, itu kecelakaan murni tanpa ada tindakan penganiayaan dari orang lain,” jelasnya.

Korban selanjutnya langsung dibawa ke Ponpes Nur Huda 1. Di ponpes yang masih berada dalam naungan Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) itu, jenazah langsung disalati pada malam harinya. Ketua LDII Boyolali, Warjo, mengatakan kejadian tersebut murni musibah. Pihaknya mengucapkan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya atas musibah yang menimpa para santri Ponpes Nur Huda 1.

“Ini musibah murni. Niat awalnya kan para santri tamasya, tadabur alam. Tapi, terjadi musibah,” ujarnya seraya mohon izin menutup telepon untuk menyalati jenazah para santri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya