SOLOPOS.COM - Tikar yang digunakan Gusti Moeng tidur selama terkunci di dalam Keraton Solo. (Istimewa/Dok Gusti Timoer Rumbai)

Solopos.com, SOLO – Dua putri Keraton Solo, Gusti Wandansari atau Gusti Moeng dan Gusti Timoer Rumbai, masih dikunci dan belum keluar dari area keraton hingga Sabtu (13/2/2021) siang. Mereka yang dikunci bersama tiga orang abdi dalem itu tidur beralaskan tikar di Keputren, Keraton Surakarta.

Gusti Timoer Rumbai kepada Solopos.com pada Sabtu (13/2/2021) mengatakan secara logika, ia sebagai anak raja punya hak untuk tinggal di Keraton Solo. Namun, saat masuk ke lingkungan Keraton Solo, ia justri dikunci dari luar.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Baca juga: Hore.. Stasiun Delanggu Klaten Dibuka Kembali

Namun, ia menyebut terkunci di dalam keraton bukan menjadi kendala. Ia mengaku terbiasa hidup di lapangan. Ia justru mengkhawatirkan kondisi Gusti Moeng yang sudah cukup tua.

“Jumat (12/2/2021) hujan, kami tidur beralaskan tikar. Kami sehat-sehat saja, kami juga sempat mencari bunga pepaya untuk dimasak. Ini baru beberapa hari, kami kuat dulu beberapa bulan kok,” papar dia kepada Solopos.com.

Baca juga: 5 Fakta 2 Putri Dikunci di Keraton Solo: Makan Dedaunan hingga Disebut Playing Victim

Ia mengaku ingin menyelamatkan tatanan, bangunan, dan generasi Keraton Solo. Ia meyakini persoalan ini bukan kehendak Sinuhun, bahkan ia juga meyakini Sinuhun tidak mengetahui persoalan ini.

“Kemarin malam logistik pertama kali bisa masuk, itu saja dari aparat. Logistik dari keluarga tidak bisa diterima,” imbuh dia.

Baca juga: Waduh, Ada Sarang Tawon Vespa Berdiameter 1 Meter Di Bendosari Sukoharjo

Diberitakan sebelumnya, kedua putri itu dikunci di dalam Keraton Solo sejak Kamis (11/2/2021) siang. Ketua Lembaga Hukum Keraton Solo, KP Eddy Wirabhumi, yang merupakan suami Gusti Moeng, mengatakan istrinya dikunci di Keraton saat hendak menemui tamu dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

Mereka yang dikunci di dalam Keraton Solo itu harus memutar otak untuk memenuhi kebutuhan perut. Mereka memanfaatkan tanaman yang ada di sekitar Keputren seperti daun singkong dan daun pepaya untuk menu makanan mereka, Jumat (12/2/2021) siang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya