SOLOPOS.COM - Ilustrasi penipuan uang (Pastoralmeanderings.blogspot.com)

Solopos.com, SOLO — Dua pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo nyaris menjadi korban penipuan dengan iming-iming kenaikan jabatan.

Kabar itu menggegerkan kalangan PNS di Pemkot Solo, Selasa (24/9/2019). Informasi yang dihimpun Solopos.com, dua PNS itu awalnya dihubungi seseorang yang mengaku pegawai Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD) Kota Solo.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pegawai yang mengaku bernama Mustari itu menawarkan promosi jabatan dan meminta kedua PNS yang bertugas di kantor kelurahan tersebut untuk menyetor uang senilai Rp15 juta-Rp20 juta.

Ekspedisi Mudik 2024

Kepala BKPPD Solo, Rachmat Sutomo, mengatakan kedua PNS tersebut sebenarnya sudah memiliki jabatan di kelurahan. Pada Senin (23/9/2019), mereka ditelepon seseorang untuk setor uang.

“Tapi, keduanya langsung laporan ke saya. Kata pelaku, pelantikannya berlangsung Selasa ini sehingga suruh cepat-cepat transfer. Kami kemudian mengonfirmasi enggak ada pegawai bernama Mustari,” kata dia dihubungi Solopos.com, Selasa.

Rachmat juga menyebut tidak ada pelantikan pejabat pada Selasa ini. Selain itu, pembiayaan kegiatan pelantikan ditanggung sepenuhnya oleh pemerintah dan tidak pernah dibebankan kepada PNS yang dilantik.

“Kami juga menyampaikan press release ke seluruh ASN [aparatur sipil negara] bahwa tawaran tersebut sudah pasti penipuan. Pengangkatan dalam jabatan atau promosi di lingkungan Pemkot tidak pernah ada pungutan biaya, gratis. Bahkan, semua pelayanan kepegawaian di Solo itu tidak dipungut biaya,” ucap Rachmat.

Dalam pesan yang diedarkan tersebut, Sekretaris BKPPD Kota Solo, Dwi Ariyatno, mengatakan penipuan tersebut dilakukan pihak yang tidak bertanggung jawab. PNS yang menerima tawaran serupa diharapkan langsung melapor ke BKPPD atau ke pihak berwajib.

“Selain nama tersebut bukan pegawai BKPPD, nomor ponselnya juga bukan milik pegawai BKPPD. Kami berharap ASN untuk waspada,” tulis Dwi.

Pada Selasa sore, Solopos.com berupaya menghubungi nomor yang disebut melakukan penipuan itu. Namun panggilan Solopos.com tidak tersambung karena sedang dialihkan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya