SOLOPOS.COM - Bek Persis Solo, Joko Susilo (kanan) dan striker Persis, Tri Handoko (kedua dari kanan) memanjatkan doa seusai memimpin latihan para pemuda desa setempat di Lapangan Punung, Pacitan, Senin (4/5/2020). (Istimewa/Joko Susilo)

Solopos.com, PACITAN - Dua penggawa Persis Solo menjadi pelatih dadakan di kampung halaman. Keduanya adalah bek Joko Susilo dan striker Tri Handoko.

Selama peliburan kompetisi Liga 2 2020, dua penggawa Persis Solo itu memang tinggal di Pacitan bersama keluarga. Lapangan Punung sendiri selalu menjadi jujukan Joko dan Tri Handoko untuk menjaga kebugaran pada pagi dan sore hari.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Penerima BLT Terdampak Covid-19, Kades di Sragen: Hampir Semua Terdampak Kecuali PNS

Keberadaan dua pemain profesional itu ternyata menjadi daya tarik tersendiri bagi pemuda setempat untuk kembali merumput. Gayung bersambut. Joko dan Tri Handoko bersedia menjadi “pelatih dadakan” demi membangkitkan semangat warga desa setempat.

“Sebelumnya mereka seperti kehabisan semangat buat main bola. Alhamdulillah meskipun sekarang bulan puasa, latihan tetap ramai. Tak hanya anak kecil dan pemuda, bapak-bapak juga kadang ikut latihan,” ujar Joko saat dihubungi Solopos.com, Selasa (5/5/2020).

Masih Ada Masjid Buka Seperti Biasa, Dewan Masjid Solo Ajak Warga Ibadah di Rumah

Aktivitas sebagai pelatih di kampung halaman sudah mereka jalani sejak awal April. Joko mengaku tak khawatir dengan ancaman persebaran virus corona yang masih menggejalan di Tanah Air. Dia menyebut pemerintah desa setempat mengizinkan latihan bola tetap digelar karena kondisi wilayah relatif kondusif.

Hanya Warga Setempat

Joko menuturkan lapangan hanya diperuntukkan bagi warga setempat. “Yang berlatih semuanya orang desa asli, tidak ada pendatang. Kalaupun ada, mereka tidak boleh ikut,” tutur pemain yang berlatarbelakang anggota TNI Angkatan Darat itu.

Terdampak Covid-19, Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan Pembayaran Uang Kuliah

Setiap sore Joko dan Ndok, sapaan Tri Handoko, selalu menyempatkan diri melatih para bibit muda Desa Punung. Mereka memberikan materi latihan ala pemain profesional seperti pembentukan kelenturan badan, mengontrol bola, umpan hingga taktikal sederhana.

Joko menyebut setiap sore minimal ada belasan muda yang mengikuti sesi latihannya. “Kalau sekarang hitung-hitung sambil ngabuburit. Kami sih inginnya latihan terus berlanjut daripada anak-anak ikut kegiatan yang tidak jelas di luar,” ujar Joko.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya