SOLOPOS.COM - Ilustrasi corona. (Freepik)

Solopos.com, SOLO — Satuan Petugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Solo kembali mencatatkan tambahan kasus baru dua pekan setelah libur Natal dan Tahun Baru atau Nataru. Padahal sebelumnya lebih sering tidak ada tambahan kasus selama beberapa hari berturut-turut.

Tambahan kasus baru itu yakni dua kasus baru pada Minggu (16/1/2022) dan satu kasus pada Senin (17/1/2022). Selama beberapa hari sebelumnya, tepatnya pada 12-15 Januari, jumlah kasus tak mengalami penambahan alias nol.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Catatan lain, pada 11 Januari tambahan satu kasus lalu pada 9 dan 10 Januari nol kasus. Pakar epidemiologi sebelumnya memperkirakan potensi lonjakan kasus Covid-19 pada dua pekan setelah libur Nataru.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Solo Tersisa 5 Orang, Pemkot Waspadai 2 Pekan ke Depan

Terlebih, Covid-19 varian Omicron sudah terdeteksi di sejumlah daerah di Pulau Jawa dan diduga telah terjadi transmisi lokal. Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, mengatakan kendati tambahan dua kasus Covid-19 anyar dua pekan setelah Nataru itu belum pasti varian Omicron, ia meminta masyarakat tetap waspada.

“Siap enggak siap harus kita antisipasi Omicron dan gelombang-gelombang berikutnya. Sebenarnya, kondisi Solo sudah baik sekali. Kasus rendah dan seharusnya masuk PPKM [Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat] Level 1. Namun, karena aglomerasi, Solo masih bertahan di Level 2,” katanya saat ditemui seusai rapat koordinasi penanganan Covid-19 di Balai Kota, Senin siang.

Baca Juga: Bravo! 19 Hari Solo Tanpa Tambahan Kasus Covid-19

Surat Edaran Wali Kota

Gibran menyebut ada pelonggaran di Surat Edaran (SE) Wali Kota Solo terbaru yang terbit Selasa (18/1/2022). Utamanya, poin soal resepsi pernikahan yang mengizinkan prasmanan namun setiap meja hidangan makanan harus menyediakan petugas pelayanan.

Pengunjung atau tamu undangan tak diperbolehkan mengambil sendiri makanannya. Mengenai ada tidaknya kasus Covid-19 Omicron di Solo setelah Nataru, Gibran mengatakan kurang tahu persis. “Pengiriman sampel pasien Covid-19 untuk diuji whole genome sequencing [WGS] kan oleh rumah sakit. Ya, mungkin ada,” ungkapnya.

Baca Juga: Ada Orang Tua Tak Izinkan Anak Divaksin, Begini Respons Disdik Solo

Di sisi lain, Tol Trans Jawa memungkinkan warga dari luar daerah berwisata singkat ke Solo. Hal itu tampak dari banyaknya mobil berpelat kendaraan Jawa Barat dan Jawa Timur yang parkir di sejumlah sentra kuliner saat akhir pekan. Aktivitas tersebut berpotensi menaikkan jumlah kasus Covid-19.

“Kami kan enggak mungkin melarang wisawatan datang. Makanya, mau bagaimana pun, protokol kesehatan yang utama. Tambahan dua kasus masih dalam kendali. Ya, memang temuan kasus Omicron sudah makin dekat, Surabaya dan Madiun,” imbuh Ketua Pelaksana Satgas Covid-19 Solo, Ahyani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya