SOLOPOS.COM - Pesawat Hercules TNI AU A-1328 dari Skuadron Udara 32 Lanud Abdulrachman Saleh Malang yang mendistribusikan bantuan kemanusiaan ke Palestina, belum lama ini. (ANTARA/HO-Dok. Pen Lanud Abd Saleh).

Solopos.com, MALANG — Marsekal Pertama (Anumerta) Subhan, salah satu korban jatuhnya pesawat tempur taktis EMB-314 Super Tucano milik TNI Angkatan Udara baru dua pekan lalu memimpin pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza, Palestina.

Fakta itu disampaikan Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (Kadispenau), Marsekal Pertama TNI R. Agung Sasongkojati di Kota Malang, Jawa Timur, Jumat (17/11/2023).

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

“Tepat sekitar satu atau dua pekan yang lalu, kita melaksanakan pengiriman bantuan kemanusiaan ke Palestina. Pimpinan rombongan adalah Marsekal Pertama (Anumerta) Subhan,” ujar Agung seperti dikutip Solopos.com dari Antara.

Agung menjelaskan, Subhan yang saat itu menjabat Danwing Udara 2 Lanud Abdulrachman Saleh dengan pangkat Kolonel Penerbang tersebut, melaksanakan misi kemanusiaan untuk mengirimkan bantuan kepada warga Gaza yang menjadi korban keganasan Israel.

Pengiriman bantuan kemanusiaan dipimpin Subhan yang kini mendapatkan kenaikan pangkat menjadi Marsekal Pertama (Anumerta).

Bantuan diterbangkan ke Bandara El Arish, Sinai, Mesir yang berdekatan dengan Gaza, Palestina.

Sebagai informasi, Pesawat Hercules TNI AU A-1328 dari Skuadron Udara 32 Lanud Abdulrachman Saleh Malang ikut mendukung pendistribusian bantuan kemanusiaan ke Palestina.

Bantuan itu dilepas oleh Presiden Joko Widodo di Lanud Halim Perdanakusuma, pada 4 November 2023.

Pesawat C-130 Hercules tersebut dipiloti oleh Danskuadron 32 Letkol Penerbang Yudhi Bandung Sukarmanto.

Sedangkan, misi kemanusiaan ini dipimpin oleh Danwing Udara 2 Kolonel Pnb Subhan yang bertindak sebagai Mission Commander.

Misi kemanusiaan tersebut membawa bantuan logistik seberat 26 ribu kilogram, termasuk di antaranya selimut, makanan, pakaian, perlengkapan bayi dan berbagai kebutuhan mendesak lainnya.

Ia menambahkan, Subhan merupakan sosok yang cemerlang dan sesungguhnya merupakan calon pemimpin masa depan.

Agung mengenal baik sosok Subhan yang gugur pada peristiwa kecelakaan pesawat tempur Super Tucano itu.

“Saya mengenal dengan baik, karena kebetulan beberapa tahun yang lampau, saya sempat di institusi pendidikan dan beliau adalah siswa saya. Beliau siswa yang sangat cemerlang, sangat smart dan itu sebetulnya calon pimpinan kita di masa depan,” tuturnya.

Marsma (Anumerta) Subhan merupakan salah satu dari empat korban dalam insiden jatuhnya pesawat EMB-314 Super Tucano milik TNI AU dengan nomor ekor TT-3111 dan TT-3103 di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Kamis (16/11/2023).

Saat itu, Kolonel Pnb Subhan berada di bagian belakang pesawat dengan nomor ekor TT-3103 bersama Mayor Penerbang Yuda A. Seta.

Sementara pada pesawat lainnya, ditumpangi oleh Letkol Pnb Sandhra Gunawan di bagian depan dan Kolonel Adm Widiono Hadiwijaya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya