SOLOPOS.COM - Petugas Satpol PP Kota Solo menyita petasan rakitan dari anak-anak di wilayah Bendungan Tirtonadi, Selasa (27/4/2021) pagi. (Istimewa/Satpol PP Solo)

Solopos.com, SOLO -- Sebanyak 83 anak dibina petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Solo karena tertangkap bermain petasan selama dua pekan Ramadan.

Orang tua diminta lebih mengawasi anak-anak mereka karena bermain petasan bisa membahayakan dan saat ini masih pandemi Covid-19 sehingga tak boleh berkerumun.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kepala Satpol PP Solo, Arif Darmawan, kepada Solopos.com, Selasa (27/4/2021), mengatakan pagi itu petugas Satpol PP membina sembilan anak yang tertangkap bermain petasan di kawasan Bendungan Tirtonadi setelah Subuh.

Baca Juga: 2 Koridor Meluncur Sampai Sukoharjo, PT BST Solo Butuh Pengemudi Baru

Menurutnya, petugas Satpol PP Solo yang berpatroli Subuh memperoleh informasi dari masyarakat tentang aktivitas beberapa anak itu bermain petasan. Saat dicek anak-anak itu tengah bermain petasan rakitan berbahan paralon dan kaleng.

“Anak-anak langsung kami bina di lokasi, tidak dibawa ke Mako Satpol PP. Namun, kami panggil orang tuanya,” paparnya.

Menurutnya, aktivitas anak-anak bermain petasan paling banyak dilakukan setelah jam Salat Subuh. Namun, beberapa kali anak-anak bermain petasan di saat para warga Salat Tarawih berjamaah.

Baca Juga: Disdikbud Jateng Tunjuk SMAN 3 dan SMK Mikael Solo Menggelar PTM

Patroli Rutin

Mencegah hal itu, Satpol PP menggelar patroli rutin termasuk saat subuh. Ia menyebut Satpol PP Solo aktif menyosialisasikan pencegahan anak bermain petasan lewat media sosial. Selain itu, ia berkoordinasi dengan petugas Linmas setempat agar memantau wilayahnya termasuk jika ditemui penjual petasan.

“Bermain petasan cenderung dilakukan di permukiman. Sejauh ini merata di seluruh kecamatan. Kami juga lakukan pendekatan ke ketua lingkungan,” paparnya.

Ia menambahkan sejauh ini belum ada anak-anak yang tertangkap kembali setelah dibina petugas. Terpisah, Kapolresta Solo, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak, mengatakan selama Ramadan kepolisian semakin mengintensfikan operasi penyakit masyarakat (pekat).

Baca Juga: Pengurus Esports Kota Solo Sowan Wali Kota Gibran, Ini yang Dibahas

Pekat itu seperti prostitusi, peredaran miras, dan perjudian. Polresta Solo juga menggelar patroli subuh untuk mengantisipasi aksi balap liar maupun penegakkan protokol kesehatan.

Operasi subuh digelar sebelum sahur hingga setelah sahur. Lalu, petugas juga berpatroli di lokasi yang banyak pedagang takjil. “Kami juga membangunkan sahur masyarakat menggunakan alat pengeras suara kendaraan kami,” papar Kapolresta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya