SOLOPOS.COM - Ilustrasi alat rapid test corona. (Youtube)

Solopos.com, SALATIGA – Dua warga Salatiga, Jawa Tengah, meninggal akibat terpapar virus corona, Minggu (5/4/2020). Hasil rapid test  keduanya menunjukkan hasil positif.

Meski demikian, PDP corona Salatiga itu belum bisa dinyatakan positif terjangkit Covid-19 lantaran hasil tes swab-nya belum keluar.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Nekat Buka Saat Pandemi Corona, Warnet & Rental PS di Karanganyar Terancam Disegel

Hasil Rapid Test

Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Salatiga, Siti Zuraidah, mengatakan kasus PDP yang merupakan pasien kedua itu belum bisa dinyatakan positif terpapar virus corona.

Sebab, rapid test hanya digunakan untuk mengukur perkembangan imunitas (antibodi) ketika seseorang terinfeksi  virus. Tes ini dilakukan menggunakan sampel darah.

Soal Haji 2020, Arab Saudi Minta Umat Islam Sedunia Sabar

Jika rapid test menunjukkan hasil positif, pasien harus melakukan tes PCR untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat. Tes PCR dilakukan dengan spesimen cairan dari saluran pernapasan alias swab.

“Jadi kalau hanya melihat rapid test jawabannya masih tergantung,” ujar Zuraidah ketika ditemui Semarangpos.com di Rumah Dinas Wali Kota Salatiga.

Zuraidah mengatakan hasil tes PCR bagi PDP corona kedua di Salatiga akan keluar maksimal dalam waktu dua hari.

Kenaikan Dibatalkan, Iuran BPJS Kesehatan April Kok Belum Turun?

Penyakit Bawaan Pasien

Dia menambahkan kedua pasien yang meninggal itu diketahui memiliki penyakit bawaan seperti diabetes. Pasien corona pertama di Salatiga juga memiliki riwayat penyakit jantung dan paru-paru.

Kedua pasien corona itu diisolasi di RSP dr Ario Wirawan, Salatiga, sejak Jumat (3/4/2020). Saat menjalani isolasi, keduanya menderita pneumonia akut.

“Dari sana memang sudah seharusnya semua pasien diperlakukan dalam katagori bahaya. Sebab kita tidak tahu mereka ketemu dengan siapa saja,” imbuh Zuraidah.

Syekh Puji Diperiksa Polda Jateng Terkait Dugaan Nikahi Bocah 7 Tahun

Pasien positif corona pertama di Salatiga itu adalah seorang pria 56 tahun. Sedangkan PDP kedua adalah pria 53.

Wali Kota Salatiga, Yuliyanto, menekankan agar masyarakat disiplin dalam melakukan pembatasan fisik maupun pembatasan sosial.

“Dengan adanya dua PDP meninggal seharusnya menjadi pelajaran untuk warga,” terangnya.

Viral, Ini Kisah Ojol Banyumas Ditipu Saat Antar Pemudik ke Solo

Pemerintah Kota Salatiga melalui DKK masih akan melakukan penelusuran (tracing) terhadap riwayat kontak kedua pasien corona yang meninggal tersebut.

Data terakhir menunjukkan jumlah orang tanpa gejala (OTG) yang pernah berkontak langsung dengan pasien positif Covid-19 adalah 57 orang.

Sementara jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) ada tujuh orang. Sedangkan orang dalam pemantauan (ODP) totalnya 90 orang. Jumlah ini kemungkinan akan bertambah.

Jenazah Diduga Korban Corona Ditolak di Sangkrah, Rudy: Mestinya Koordinasi Dulu

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya