SOLOPOS.COM - Ilustrasi pasien Covid-19. (Freepik)

Solopos.com, KARANGANYAR – Dua pasien Covid-19 di Karanganyar terdeteksi mengalami happy hypoxia. Kondisi ini terjadi saat kadar oksigen dalam jaringan berkurang, tetapi pasien tidak mengalami gejala apapun.

Sederhananya, kadar oksigen di dalam darah pasien Covid-19 yang mengalami happy hypoxia rendah. Kondisi ini bisa terjadi terus menerus dan mengganggu kerja organ tubuh, hingga menyebabkan kematian mendadak.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Adanya kasus kematian mendadak yang terjadi pada orang tanpa gejala (OTG) Covid-19 di beberapa wilayah membuat Pemkab Karanganyar lebih waspada.

Gibran Bersimpuh di Hadapan Habib Luthfi

Meskipun begitu, hingga Selasa (8/9/2020) belum ada kasus pasien Covid-19 di Karanganyar yang meninggal akibat happy hypoxia. Hal tersebut diungkapkan oleh Sekretaris Dinkes Karanganyar, Purwati, mewakili Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Karanganyar, Juliyatmono.

Dia menjelaskan fenomena happy hypoxia pada pasien Covid-19 sudah diketahui beberapa waktu sebelumnya. Namun, selama wabah Covid-19 melanda Karanganyar, tercatat baru ada dua pasien yang mengalami hal tersebut.

“Sebenarnya adanya happy hypoxia itu sudah lama. Kami mencatat ada dua pasien yang mengalami gejala tersebut sebelumnya. Tapi untungnya, ada penanganan cepat karena petugas kami di lapangan selalu memberikan update perkembangan pasien yang isolasi mandiri. Keduanya saat ini sudah sembuh. Tapi berdasarkan catatan kami baru ada dua itu yang menunjukan happy hypoxia,” jelas dia.

Ratusan Buruh Pabrik BH di Madiun Demo di Kantor BPJS Ketenagakerjaan

Gejala

Menurutnya, gejala yang terlihat bagi penderita happy hypoxia Covid-19 akan mengalami sesak napas dan tubuh yang mendadak lemas.

“Kemarin kan kasusnya ada di Colomadu juga seperti itu. Tiba-tiba merasakan sesak napas. Kemudian langsung dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut,” beber dia.

Disisi lain, Purwati juga menjelaskan update terkini hasil tracing dengan swab kontak erat 16 orang klaster hajatan di Kebakkramat. Tiga dari 16 orang yang di-tracing menunjukan hasil positif Covid-19. Ketiganya saat ini terpantau dalam kondisi baik dan menjalani isolasi mandiri.

“Tiga orang ini ada kakak dan keponakan juga. Mereka kondisinya bagus. Untuk swab lanjutan belum karena hasilnya kan baru diketahui kemarin Sabtu [5/9/2020]. Jadi isolasi mandiri dulu sementara. Untuk yang negatif juga tetap isolasi mandiri juga,” imbuh dia.

5 Anggota Keluarga Fajri Cawabup Klaten di Solo Kena Covid-19

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya