SOLOPOS.COM - Pengendara melintas depan Pasar Ngemplak, Kota Solo, pada Minggu 28/5/2023). (Solopos.com/Galih Aprilia Wibowo).

Solopos.com, SOLO – Kepala Dinas Koperasi, Usaha, Kecil, dan Menengah, dan Perindustrian (Dinkop UKM Perindustrian), Wahyu Kristina, menyebut ada 20 pelaku UKM yang siap mengisi Pasar Ngudi Rejeki Gilingan Solo untuk dijadikan sebagai pusat oleh-oleh.

Hal itu ia sampaikan dia saat ditemui Solopos.com, di acara Roadshow Perkumpulan Pelaku Logistik Indonesia (PPLI) bertajuk UMKM Maju Hingga Pelosok Negeri di Hotel Sahid Jaya Solo, pada Senin (5/6/2023). Ia menjelaskan pusat oleh-oleh tersebut akan dimulai dari Pasar Ngudi Rejeki terlebih dahulu. Pihaknya selalu bekerja sama dan berkoordinasi dengan Dinas Perdagangan terkait rencana ini.

Promosi Telkom dan Scala Jepang Dorong Inovasi Pertanian demi Keberlanjutan Pangan

“Perkembangannya, di Pasar Ngudi Rejeki dulu depan Swiss-Belhotel Solo. Ada tempat [untuk UKM] tadi di dalam [pasar],” ujar Ina, sapaan akrabnya.

Ia menyebut di Pasar Ngudi Rejeki hanya mampu memuat 20 UKM. Sebelumnya, ada 68 UKM yang sempat mendaftar untuk penataan pusat oleh-oleh ini. Sementara untuk penataan pelaku UKM di Pasar Ngemplak, Ina mengaku masih menunggu koordinasi dengan Dinas Pedagangan sembari menyiapkan pelaku UMKM.

Ina menguraikan para pelaku UKM terpilih tersebut harus tangguh. Sebab, ini kali pertema mereka buka lapak di sana sehingga harus babat alas terlebih dahulu.

Nantinya pelaku UKM tersebut akan menjual beragam produk craft atau kerajinan tangan, fesyen, makanan, dan lain-lain. Aneka produk yang bisa menjadi oleh-oleh tersebut mulai dari sajadah, gantungan kunci, tempelan kulkas, kaos, topi, dan sebagainya. Asalkan, menurut Ina, yang bertema Masjid Sheikh Zayed dan menimbulkan kesan memorabilia. Produk bertema Masjid Sheikh Zayed juga untuk mendukung tersebut sebagai destinasi wisata.

“Mulai dari makanan, fesyen, craft yang mendukung itu [Masjid Sheikh Zayed]. Bisa pada kemasan, untuk menjadi pembeda,” tambahnya.

Sementara itu untuk penataan pelaku UKM di Pasar Ngemplak, pihaknya akan menunggu penataan pedagang oleh Dinas Perdagangan. Banyak kios kosong yang berpencar dan harus dilakukan koordinasi terlebih dahulu.

Rencana menjadikan dua pasar menjadi pusat oleh-oleh tersebut menurutnya akan sangat bagus. Ia berharap, nantinya Masjid Sheikh Zayed bisa seperti tempat wisata lain yang sudah tertata sehingga wisatawan tidak kebingungan untuk mencari oleh-oleh.

“Dengan harga yang menarik, kualitas bagus, nyaman. Kami memberikan kenyamanan kepada pengunjung, misalnya enggak terganggu dengan PKL [Pedagang Kaki Lima]. Semua serba tertata. Harapannya kalau Viaduk Gillingan Sudah dibuka, di sana bersih dan tertata perdagangannya,” kata dia.

Menurutnya, para pelaku UKM juga menyambut baik wacana yang disampaikan oleh Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka tersebut. Pelaku UKM berbondong-bondong mencari informasi dan ingin mendaftarkan diri.

Sebelumnya, Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Solo, Heru Sunardi, menjelaskan terkait wacana dibentuknya pusat oleh-oleh tersebut. Saat ini proses kurasi pelaku usaha, ia klaim masih ditangani oleh Dinas Koperasi Usaha, Kecil, dan Menengah dan Perindustrian (Dinkop UKM Perin).

Pasar tersebut akan dihidupkan kembali karena tergolong sepi pengunjung. Posisi Pasar Ngemplak yang berdekatan dengan Masjid Raya Sheikh Zayed menjadi potensi besar. Sebab, masjid ini sukses menjadi magnet wisatawan luar Kota Solo. Heru tidak menyebut secara detail total pedagang di masing-masing pasar. “Rencana ya, masih dikurasi oleh Dinkop UKM Perin [untuk] UMKM yang mengisi,” papar Heru saat dihubungi Solopos.com pada Minggu (28/5/2023).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya