SOLOPOS.COM - Petugas medis menyuntikkan vaksin Sinovac kepada perwakilan tenaga kesehatan (nakes) pada Vaksinasi Covid-19 tahap pertama di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bung Karno, Mojo, Pasar Kliwon, Solo, Kamis (14/1/2021). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO -- Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo melaporkan ada dua tenaga kesehatan atau nakes yang mengalami kejadian ikutan pascaimunisasi atai KIPI ringan seusai menerima vaksin Covid-19 dari Sinovac hingga Sabtu (16/1/2021).

KIPI ringan tersebut yakni salah satunya merasa pegal padda lengan dan satu lagi mengeluhkan pusing. Nakes yang mengeluh pusing langsung diminta menginap semalam di rumah sakit tempatnya divaksin guna observasi dan istirahat.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Sedangkan nakes yang pegal boleh langsung pulang setelah istirahat 30 menit. Dua nakes yang mengalami KIPI itu termasuk minoritas lantaran total nakes yang sudah divaksin mencapai 1.240 orang.

Pemasangan Videotron Dekat Bundaran Gladag Solo Dilaporkan Kejari, Kenapa?

Ekspedisi Mudik 2024

Kepala DKK Solo, Siti Wahyuningsih, mengatakan seribuan nakes itu menerima vaksin pada 33 fasilitas layanan kesehatan (fasyankes) yang sudah ditunjuk. Ning, sapaan akrabnya, mengatakan nakes Solo yang mengalami kejadian ikutan berupa pusing seusai disuntik vaksin Sinovac kemungkinan karena kelelahan.

“Malam sebelum vaksinasi ia masuk sif malam. Tapi kalau dilihat dari gejala yang ia alami, KIPI-nya masuk kategori ringan,” kata Ning kepada wartawan, Minggu (17/1/2021) petang.

Ning, sapaan akrabnya, mengatakan Tim KIPI masih terus siaga memantau kondisi kesehatan nakes setelah menerima dosis pertama. Sekitar 10.000 nakes menerima vaksin hingga beberapa hari ke depan sesuai jadwal.

Tukang Bangunan Ditemukan Tak Bernyawa Di Kamar Mandi Perumnas Jaten Karanganyar

Tekanan Darah Tinggi

Hal itu termasuk nakes Solo yang harus menunda menerima vaksin Sinovac itu karena tidak memenuhi syarat. Umumnya hal itu lantaran mereka memiliki tekanan darah tinggi.

Mereka yang harus menunda diminta menunggu SMS blast dari Kementerian Kesehatan guna penjadwalan ulang. “Semuanya kan dilaporkan ke pusat. Berapa yang divaksin, berapa yang tidak datang dan berapa yang ditunda. Konsekuensi yang ditunda harus penjadwalan ulang,” jelasnya.

Wali Kota Baru Warisi Banyak Kursi Pejabat Kosong, Begini Saran Legislator DPRD Solo

Sementara itu, 11 orang perwakilan berbagai instansi yang menerima vaksin pertama di Kota Bengawan tak mengeluhkan KIPI. Kendati saat screening awal jelang vaksinasi ada yang bertekanan darah tinggi, salah satunya Sekretaris Daerah (Sekda) Solo, Ahyani.

“Saat Pak Sekda tekanan darah tinggi, ditunda sementara. Kemudian istirahat sebentar, tekanan darahnya normal dan bisa menerima vaksin.” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya