SOLOPOS.COM - Genangan air di Joho, Pracimantoro, Wonogiri (JIBI/SOLOPOS/Tika Sekar Arum)

Genangan air di Joho, Pracimantoro, Wonogiri (JIBI/SOLOPOS/Tika Sekar Arum)

WONOGIRI — Ancaman genangan air karena luweng dipenuhi sampah meluas. Selain menyebabkan 17 rumah di Dusun Joho Kidul RT 001/RW 010 Desa Joho, Kecamatan Parcimantoro tergenang sampai satu meter, genangan air juga mengancam warga Dusun Gunungan RT 001/RW 004 Desa Wonodadi, kecamatan setempat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Tak kurang 16 rumah di desa itu terancam tergenang air. Pada Senin (17/12/2012), air mulai memenuhi pekarangan rumah warga karena sehari sebelumnya hujan deras mengguyur wilayah setempat. Warga di Dusun Gunungan yang tinggal di dekat luweng sudah menyiapkan diri. Warga mulai membangun tratak setinggi lebih dari satu meter untuk mengamankan barang-barang, terutama pakaian dan gabah, dari genangan air. Selain itu, warga juga telah mengungsikan belasan ekor sapi dan kambing dari kandang.

“Sepertinya luweng tersumbat lagi. Air sudah menggenangi kandang, sekarang kami bersiap-siap kalau-kalau air semakin tinggi,” ungkap warga setempat, Wasidi, 50, kepada Solopos.com, Senin.

Sebenarnya, Pemkab telah membuat saluran dan penyaring sampah menuju luweng beberapa waktu lalu. Namun, ada sedikitnya dua meter saluran menuju luweng yang dibiarkan terbuka. Tidak ada penghalang untuk menyaring sampah. Wasidi dan warga lain, Panto, menduga hal inilah yang membuat bagian dalam luweng kembali dipenuhi sampah sehingga memicu genangan air.

Sementara itu, genangan air di Desa Joho mulai surut, Senin. Kepala desa (Kades) Joho, Bambang Surya Edi, mengatakan luweng memang berada di lokasi yang lebih rendah sehingga saat hujan deras mengguyur langsung membuat 17 rumah warga di desa itu terendam. Biasanya, air genangan akan surut dalam 2-3 hari.

Bambang berharap Pemkab bersedia turun tangan untuk mengatasi persoalan luweng. Berdasarkan perkiraan pihaknya, butuh anggaran minimal Rp50 juta untuk mengatasi persoalan tersebut. Di sisi lain, menurutnya, warga bukan tidak bersedia membersihkan sampah, namun di kalangan warga setempat beredar kepercayaan luweng itu memiliki kekuatan magis.

Camat Pracimantoro, Bhawarto, membenarkan terjadinya genangan tersebut. Menurut dia, langkah warga untuk mengamankan barang berharga sudah seharusnya dilakukan. Di sisi lain, Bhawarto mengaku belum akan mengambil tindakan karena baik pihak Desa Joho maupun Desa Wonodadi tidak menyampaikan laporan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya