SOLOPOS.COM - Ilustrasi prostitusi online (Instagram/@mediabantencom)

Solopos.com, DEMAK — Kabupaten Demak yang dijuluki sebagai Kota Santri di wilayah pantai utara (pantura) Jawa Tengah, ternyata tidak luput dari aktivitas bisnis prostitusi. Salah satu lahan subur prostitusi berada di Jalan Lingkar Demak-Kudus. Jalur ini merupakan rute alternatif yang menghubungkan wilayah Kabupaten Demak dan Kabupaten Kudus.

Maraknya prostitusi di kawasan tersebut membuat banyaknya bangunan-bangunan yang meresahkan warga Demak, khususnya warga Desa Jogoloyo, Kecamatan Wonosalam. Bukan hanya menjadi lahan subur bagi bisnis esek-esek, tempat ini juga menjadi basis perdagangan minuman keras (miras). Ironisnya, di wilayah itu juga banyak berdiri pondok pesantren.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Praktik bisnis prostitusi liar di Demak juga menjamur di Desa Bolo yang berada di Kecamatan Demak. Lokasi prostitusi ini tepatnya berada di belakang Pasar Jebor di mana di kawasan tersebut banyak bangunan-bangunan liar yang digunakan sebagai tempat pelacuran liar yang digunakan sebagai tempat pelacuran liar hingga membuat resah warga sekitar.

Baca juga: Lokalisasi Mojodadi Kudus: Mojok Langsung Dadi

Selain itu bisnis prostitusi di Demak juga pernah terjadi di sekitar Pasar Ganefo. Temnpat yang sudah ditertibkan PT. Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 4 Semarang pada Febuari 2020 itu memiliki sejarah panjang.

Deretan bangunan liar bekas bilik cinta di lahan milik PT KAI di sekitar Stasiun Brumbung telah ditertibkan. Namun, hal tersebut tidak serta merta menghapus kegiatan prostitusi di Kabupaten Demak yang sudah tumbuh lama.

Prostitusi Ganefo

Dikutip dari hasil penelitian di situs repository.unissula.ac.id, Jumat (24/12/2021), kawasan prostitusi Ganefo ini tidak lepas dari peran mantan Presiden Soekarno. Ganefo yang merupakan kependekan dari Games of the New Emerging Forces ini adalah ajang olahraga yang dibuat oleh Presiden Soekarno pada 1962 silam sebagai acara tandingan ajang Olimpiade, karena saat itu Indonesia ditangguhkan dari anggota Komite Olimpiade Internasional (KOI).

Saat itu, rombongan pembawa api dari Mrapen, Kabupaten Grobogan berhenti di kawasan Stasiun Brumbung tersebut dan melakukan semacam acara seremonial dan pasar rakyat untuk membuka ajang Ganefo tersebut.

Baca juga: 5 Lokalisasi Terbesar Jateng, 1 di Solo

Dalam acara seremonial itu,Presiden Soekarno turut hadir. Alasan pemilihan kawasan di Stasiun Brumbung sebagai tempat dilakukannya seremonial karena kawasan Stasiun Brumbung dianggap penting karena letaknya strategis. Di mana pada lokasi tersebut, ada jalur kereta api yang dipecah ke timur menuju Surabaya dan ke selatan menuju Solo dan Yogyakarta.

Saat itu pasar rakyat yang diadakan sangat ramai hingga akhirnya saat ini kawasan tersebut menjadi pasar tradisional dengan nama Pasar Ganefo. Ramainya kawasan Pasar Ganefo tersebut juga diikuti dengan bisnis prostitusi ilegal yang didorong keramaian pasar dan banyaknya aktivitas ekonomi berupa pendirian gudang membuat bisnis ini terus berkembang.

Hingga lambat laun, prostitusi di kawasan Demak tersebut juga menggunakan embel-embel Ganefo yang dikenal hingga sekarang. Ada juga yang menyebutnya sebagai prostitusi Stasiun Brumbung, karena konon praktik prostitusi juga dilakukan di gerbong-gerbong kereta yang ada di stasiun.

Baca juga: Kudus Kota Santri Ternyata Punya Lokalisasi Legal

Dikutip dari Okezone.com, seorang warga di kawasan Pasar Ganefo Mat Kirin mengatakan praktik bisnis prostitusi di kawasan tersebut biasanya dilakukukan setelah magrib. Saat itulah para pekerja seks komersial (PSK) mulai menjajakan jasanya. Praktiknya biasanya dilakukan di pinggir sawah dengan beralaskan tikar ketika kencan.

Mat juga mengatakan ada sekitar 30 PSK yang menjajakan jasa seksnya dan harganya dipatok dengan harga mulai dari Rp25.000 sekali kencan. Harga itu bisa naik tergantung jenis layanan yang diinginkan. Meski dengan harga murah dan tempat seadanya, namun pelanggan dijanjikan pelayanan yang memadai. Bahkan, bila pelanggan memberi uang lebih, akan semakin dimanjakan oleh penyedia jasa seks tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya