SOLOPOS.COM - Kubah lava sisi barat daya Gunung Merapi terlihat dari Kaliurang, Sleman, DI Yogyakarta, Minggu (9/1/2022). (Antara/Hendra Nurdiyansyah)

Solopos.com, KLATEN BPBD Klaten meminta warga di lereng Gunung Merapi meningkatkan kewaspadaan seiring terus tumbuhnya kubah lava Merapi.

Berdasarkan rilis dari BPPTKG,  Gunung Merapi memasuki masa erupsi efusif pada 4 Januari 2021. Aktivitas erupsi efusif berupa pertumbuhan kubah lava, pembentukan awan panas,  dan guguran lava. Berbeda dengan erupsi-erupsi efusif Merapi sebelumnya, erupsi 2021 memiliki dua pusat erupsi yaitu di kubah lava barat daya dan kubah lava tengah kawah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kedua kubah lava ini terus tumbuh, hingga per 7 Januari 2022, volume kubah lava barat daya sebesar 1.670.000 meter kubik, dan kubah lava tengah sebesar 3.007.000 meter kubik. Laju pertumbuhan kubah lava barat daya sebesar 5.700 meter kubik/hari dan laju kubah lava tengah relatif tetap.

Baca Juga: Polisi Buru Bento, Penyentuh Bagian Sensitif Biduanita saat Hajatan

Berdasarkan data volume kubah lava tersebut, telah dibuat model luncuran awan panas guguran sebagai salah satu bahan pembuatan peta potensi bahaya.  Hasil pemodelan menunjukkan apabila volume kubah lava barat daya sebesar 3 juta meter kubik longsor, akan menimbulkan awan panas guguran ke Sungai Boyong, Bebeng, Krasak, dan Putih sejauh maksimal 5 km.

Untuk kubah lava tengah, apabila volume sebesar 1 juta meter kubik longsor, awan panas guguran akan mencapai jarak 5 km ke arah Sungai Gendol.

Berdasarkan pertimbangan tersebut, daerah potensi bahaya guguran lava dan awan panas guguran berada di sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km dari puncak. Sedangkan pada sektor tenggara pada Sungai Woro sejauh 3 km dan Sungai Gendol sejauh 5 km dari puncak.

Baca Juga: Solo-Jogja 20 Menit via Tol, Warga Berharap Klaten Jangan Cuma Dilewati

Hingga kini status aktivitas Merapi masih berada pada level Siaga. Masyarakat diimbau tidak melakukan kegiatan apa pun di daerah potensi bahaya tersebut. Sedangkan bagi yang bermukim di luar daerah potensi bahaya agar tetap menjaga kesiapsiagaan akan bahaya erupsi Gunung Merapi.

Kepala Pelaksana BPBD Klaten, Sri Winoto, mengatakan ancaman lain yakni potensi banjir lahar hujan selama musim hujan.

“Untuk kesiapsiagaan, kami kuatkan koordinasi dengan teman-teman di atas [Desa Balerante, Sidorejo, dan Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang]. Kami koordinasikan lagi dengan seluruh lembaga, terkait kontinjensi erupsi Merapi. Selanjutnya kami gelar gladi lapangan lagi,” kata Winoto saat ditemui di BPBD Klaten, Rabu (12/1/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya