SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo [SPFM], Penambahan dua koridor baru Batik Solo Trans (BST) tahun ini terancam gagal karena keterbatasan dana. Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi Kota Solo, Yosca Herman Sudrajat, hari ini (27/1) di kantornya mengungkapkan bahwa anggaran yang dibutuhkan untuk pengoperasian 2 koridor ini mencapai Rp 10 miliar. Sementara itu, alokasi APBD tahun ini untuk pengoperasian dua koridor ini hanya sebesar Rp 1,5 miliar. Yosca mengakui bahwa APBD Pemkot tidak akan mampu memenuhi kebutuhan anggaran, sehingga pihaknya akan mencoba meminta dana kepada Pemerintah Pusat.

Koridor baru ini adalah koridor dua dengan rute Bandara Adi Sumarmo hingga Solobaru. Sedangkan koridor tiga, dengan rute Mojosongo hingga Pasar Klithikan Notoharjo, Semanggi. Dari 7 koridor BST yang direncanakan Pemkot Solo, hingga kini baru koridor satu yang dioperasikan, yaitu rute Bandara Adi Sumarmo hingga Palur.

Promosi Komeng The Phenomenon, Diserbu Jutaan Pemilih Anomali

Sementara itu, secara terpisah Kepala Bidang Angkutan Dishubkominfo Solo, Indarjo, mengungkapkan bahwa dalam waktu dekat, pihaknya akan mengumpulkan 10 pemilik perusahaan otobus (PO) yang akan terkena dampak pengoperasian 2 koridor tersebut. Indarjo juga mengaku bahwa pengelola BST koridor baru tersebut belum dipastikan karena PT DAMRI yang selama ini mengoperasikan BST di koridor satu, belum tentu mengoperasilkan koridor baru. Dengan hal ini, berarti ada kemungkinan bagi pemilik PO yang lain untuk dapat mengelola koridor baru tersebut. [SPFM/lia]

Ekspedisi Mudik 2024

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya