SOLOPOS.COM - Rumah keluarga Partini, 55, salah satu warga penerima BLT BBM di Desa Jogosetran, Kecamatan Kalikotes yang menjadi korban penjambretan, Selasa (13/9/2022). (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Dua warga penerima bantuan langsung tunai (BLT) bahan bakar minyak (BBM) di Desa Jogosetran, Kecamatan Kalikotes menjadi korban penjambretan, Senin (12/9/2022) siang. Keduanya sempat teriak-teriak saat dijambret tapi kondisi di lokasi kejadian di jalan persawahan tergolong sepi.

Peristiwa penjambretan yang terjadi hampir bersamaan itu menimpa Binem, 59, warga Dukuh Jagalan, Desa Jogosetran dan Partini, 55, warga Dukuh Sutan, Desa Jogosetran.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Binem menjadi korban penjambretan di wilayah Tambongwetan, Kecamatan Kalikotes saat mengayuh sepeda dalam perjalanan pulang seusai mengambil dana bantuan.

Sementara, Partini menjadi korban penjambretan saat mengayuh sepeda di Desa Krajan, Kecamatan Kalikotes. Saat itu, Partini dalam perjalanan pulang seusai mengambil bantuan. Peristiwa penjambretan di dua lokasi berbeda itu terjadi hampir bersamaan pada Senin siang.

Kepala Desa (Kades) Jogosetran, Priyadi, membenarkan dua warganya menjadi korban penjambretan seusai mengambil BLT BBM di kantor Kecamatan Kalikotes, Senin siang. Pelaku diperkirakan sudah membuntuti para korbannya saat pulang seusai mengambil bantuan.

Baca Juga: Kronologi Eks Marbot Tilep Duit Pembangunan Masjid di Klaten untuk Berfoya-Foya

“Kejadian itu sudah dilaporkan ke Polsek Kalikotes,” katanya, Selasa (13/9/2022).

Salah satu putra Partini, Arif Eko Susilo, 27, menceritakan ibunya menjadi korban penjambretan saat melintas di wilayah Desa Krajan dalam perjalanan pulang seusai mengambil bantuan BLT BBM di kantor Kecamatan Kalikotes.

Tas berisi uang bantuan digondol penjambret yang beraksi seorang diri mengendarai sepeda motor matik. Saat itu, Partini mengendarai sepeda kayuh.

“Dari kecamatan, ibu merasa dibuntuti sepeda motor matik bewarna putih. Tas berisi uang itu diletakkan di keranjang depan. Tas itu diambil oleh pelaku. Ibu sempat teriak minta tolong. Tetapi karena di tengah sawah tidak ada yang mendengar. Pulang-pulang sampai rumah ibu menangis,” kata Arif.

Baca Juga: Ringankan Warga Terdampak Harga BBM Naik, Polres Klaten Bagikan 10 Ton Beras

Arif menjelaskan pelaku mengenakan jaket warna cokelat, celana panjang warna putih, rambut bergelombang, dan warna kulit cokelat kehitaman. Aksi penjambretan itu terjadi sekitar pukul 11.30 WIB. Kejadian tersebut lantas dilaporkan ke Mapolsek Kalikotes.

Arif mengatakan tas berisi uang, KTP, dan KK milik ibunya digondol penjambret. Nilai uang yang ada di tas berwarna cokelat krem itu Rp900.000.

Rinciannya, Rp500.000 uang bantuan pemerintah yang baru saja diambil dan Rp400.000 uang pribadi. Selama ini, Partini bekerja sebagai buruh pasar di Pasar Srago.

Korban penjambretan lainnya, Binem, menuturkan dia mengambil BLT BBM kantor Kecamatan Kalikotes sekitar pukul 08.15 WIB. Seusai menerima bantuan, Binem pulang sekitar pukul 11.00 WIB. Binem berangkat dan pulang dengan mengendarai sepeda jengki.

Baca Juga: Agar Tak Menjadi Korban Penjambretan di Jalan, Ini Tipsnya

Saat perjalanan pulang, Binem menempatkan tas berisi uang bantuan beserta uang pribadi serta KTP dan KK di keranjang sisi depan sepeda. Di tengah perjalanan, tepatnya di ruas jalan area persawahan wilayah Desa Tambongwetan, Binem merasa ada yang memanggil.

“Awalnya saya dipanggil mbak-mbak. Kemudian saya menoleh ke belakang. Satu tangan saya memegang setang dan satu lagi memegangi tas. Sepeda masih terus saya kayuh,” kata Binem saat ditemui di rumahnya, Selasa.

Secara tiba-tiba, sepeda motor yang melaju di belakang langsung memepet sepeda Binem dan merebut tas yang ada di keranjang depan sepeda. Lantaran kalah kuat, tas yang sebelumnya dipegang Binem akhirnya terlepas. Orang bersepeda motor itu langsung kabur.

Binem berulang kali berteriak meminta tolong. Dia juga berusaha mengejar pelaku. Namun, orang yang mengendarai sepeda motor bebek itu keburu kabur.

Baca Juga: Amuk Massa, Mengapa Sering Terjadi?

“Saya kejar sekitar 500 meter. Sampai di persimpangan empat arah ke Pasar Gentongan. Saya sudah lemes waktu itu. Kemudian saya pulang. Saya lalu melapor ke desa,” kata Binem.

Binem menjelaskan pelaku seorang diri mengendarai sepeda motor bebek. Pelaku mengenakan helm dan bermasker.

“Orangnya pendek, gemuk, sepeda motor warna hitam. Kondisi sepeda motornya sudah jelek,” ungkap dia.



Atas kejadian itu, tas berisi uang senilai Rp600.000, KTP, dan KK raib dibawa pejambret. Uang itu terdiri dari uang BLT BBM Rp300.000, uang bantuan BPNT Rp200.000, dan uang saku atau uang pribadi Binem Rp100.000.

Baca Juga: Seorang Pemuda Rusak Bendera Muhammadiyah, PCPM Delanggu Klaten Edukasi Pelaku

Binem mengungkapkan saban hari dia bekerja sebagai buruh tani. Uang bantuan yang dia terima sedianya digunakan membeli beras. Dia juga menjelaskan sepeda yang selama ini menjadi alat transportasinya merupakan pemberian dari tetangga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya