SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SRAGEN — Dua kakak beradik asal Kampung Cantel Kulon RT 003/RW 023, Sragen Kulon, Sragen Kota, Klaten, berangkat ke sekolah pada Senin (5/11/2018) namun hingga Rabu (7/11/2018) ini belum pulang.

Orang tua mereka kesulitan mencari keberadaan remaja berumur 16 tahun dan bocah berumur sembilan tahun itu. Orang tua pun memutuskan untuk melapor perihal kedua anak mereka yang hilang ke Mapolres Sragen, Rabu.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

“Si sulung bernama Reta yang duduk di kelas X di SMKN 1 Sragen dan adiknya Amel yang baru belajar di Kelas IV SDN 9 Sragen. Mereka berangkat sekolah bersama dengan mengendarai motor Honda Revo warna biru berpelat nomor AD 4123 ABE pada Senin pagi. Tetapi sampai sekarang belum pulang-pulang,” ujar ayah reta dan Amel, Ari Samono, 48, saat ditemui di kediamannya, Rabu siang.

Rumah Ari Samono dengan SDN 9 Sragen hanya berjarak 50 meter. Menurutnya, Reta setiap hari berangkat sekolah dengan mengendarai motor. Ari menyatakan mereka berdua biasa berboncengan ke sekolah. Ari yang setiap hari berjualan makanan ringan dan tempura di rumahnya curiga karena si bungsu tidak pulang sampai sore hari.

“Kami menanyakan temannya dan saudara-saudara sekitar Sragen. Tetapi mereka tidak mengetahui rimbanya. Si bungsu itu ternyata sejak Senin pagi tidak masuk sekolah. Saya sempat ke sekolah si bungsu dan kakaknya. Teman-temannya juga tidak tahu di mana mereka. Bahkan tadi pagi [Rabu] para guru dan teman Reta datang ke rumah,” ujar Ari.

Ari bersama istrinya terus mencari keberadaan kedua anak perempuannya. Ia sempat menghubungi saudaranya yang kebetulan seorang anggota Polri. Dengan teknologi yang dimiliki kepolisian, Ari sempat mendapat informasi keberadaan kedua anaknya di wilayah Kelurahan Karangtengah, Sragen Kota, pada Selasa (6/11/2018) malam.

Kemudian, Ari juga mendapat informasi keberadaan mereka di Stasiun Kereta Api Sragen pada Rabu pagi. Namun setelah mencari-cari di sekitar lokasi tersebut, Ari tidak menemukan keberadaan kedua anaknya.

“Kami berusaha menghubungi nomor ponselnya. Nomornya aktif dan terdengar nada sambung tetapi tidak pernah diangkat. Reta itu kan punya dua ponsel, yakni merek Samsung dan Lenovo. Ia tidak membawa charger dan power bank. Jadi suatu saat pasti ponselnya kehabisan baterai. Kalau bensin motornya memang penuh saat berangkat sekolah Senin lalu. Saat berangkat hanya minta uang saku Rp10.000 untuk Reta dan Rp3.000 untuk Amel,” ujarnya.

Ari menjelaskan selama ini kedua anaknya tidak ada masalah dengan keluarga. Dia mengatakan anaknya juga tidak tertutup tetapi riang di rumah. Dia menduga ada persoalan di sekolah namun tidak mengetahui persoalan tersebut.

Guru SMKN 1 Sragen, Baskoro, membenarkan bila ada salah satu siswi SMKN 1 Sragen yang tidak pulang ke rumah hingga Rabu. Ia tidak mengetahui permasalahannya apa.

Kabar tidak pulangnya dua anak itu sempat muncul di media sosial (medsos) dan menjadi perbincangan di media sosial. Ketika sudah viral di media sosial, keluarga berharap kedua anaknya kembali.

Kapolres Sragen AKBP Arif Budiman melalui Kasatlantas Polres Sragen AKP Yuli Munasoni membenarkan adanya laporan resmi dari pihak orang tua kepada Unit PPA Satreskrim Polres Sragen terkait dengan tidak pulangnya kedua anak tersebut.

“Ya, perkara itu sudah dilaporkan secara resmi. Anggota kami sedang melakukan penyelidikan atas kasus itu,” ujar Kasatreskrim.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya