SOLOPOS.COM - Para warga mengunjungi toko pakaian Shopping Center yang menjadi bagian dari Pasar Kota Sragen, Rabu (5/5/2021). (Solopos/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN -- Tim gabungan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), TNI, Polri, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sragen, melakukan pengawasan dan penegakan protokol kesehatan atau prokes di Pasar Kota Sragen, Rabu (5/5/2021).

Dalam operasi yang digelar selama dua jam, mereka menemukan 36 pengunjung yang melanggar protokol kesehatan dan kerumunan tak bisa dihindari. Koordinator tim gabungan, Muji Ashadi, saat ditemui wartawan di Pasar Kota Sragen, Rabu siang, menyampaikan tim yang bergerak sebanyak 23 orang.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Tim gabungan ini itu dibagi dua, yakni tim I dari arah utara dan tim II dari arah selatan. Muji mengatakan dari pengawasan dan penindakan di pintu utara Pasar Kota Sragen ditemukan 23 orang melanggar prokes.

Baca Juga: Ribuan Alat Tes Antigen Siap Sambut Pemudik Di Sragen

Menurut Muji, mereka yang melanggar itu sebenarnya membawa masker tetapi tidak dipakai secara benar. "Kami memberi sanksi sosial kepada mereka, seperti menghafal Pancasila, berdoa, push up, dan lainnya. Kemudian dari tim II dari pintu selatan menemukan 13 orang pengunjung yang tidak mematuhi protokol kesehatan,” ujarnya.

Muji menerangkan situasi menjelang Lebaran di pasar tradisional, seperti Pasar Kota Sragen menjadi pusat perbelanjaan dan ramai karena masyarakat membeli kebutuhan untuk Lebaran.

Kerumunan

Muji mengatakan kerumunan sudah tidak bisa dihindari. Tim gabungan hanya bisa menghimbau warga supaya tidak berkerumun. “Saya juga meminta petugas keamanan pasar untuk terus mengingatkan supaya tidak berkerumun secara berkala,” ujarnya.

Baca Juga: 12 Tahun Kosong, Gedung SD Angker di Sambirejo Sragen Sambut Pemudik Ngeyel

Selain operasi pengawasan dan penegakan prokes di Pasar Kota Sragen, ada tim lain yang bergerak patroli keliling daerah. Tim sempat mendatangi satu toko emas yang dipadati pengunjung supaya tetap menjaga jarak dan menghindari kerumunan.

Ketua Kerukunan Pedagang dalam Pasar Kota Sragen (KPPKS) Mario mengatakan peningkatan pengunjung Pasar Kota Sragen terjadi hanya pada pukul 10.00 WIB-12.00 WIB. Peningkatan pengunjung itu hanya 5% padahal sebelum Ramadan pengunjung anjlok sampai 80%.

Mario melihat pengunjung menjelang Lebaran ini terhitung masih biasa-biasa saja. “Pengunjung itu 100-200 orang karena setelah pukul 12.00 WIB sepi lagi. Kami terus mengingatkan supaya pengunjung dan pedagang mematuhi protokol kesehatan,” katanya.

Baca Juga: Dua Tahun Tinggal di Sragen, 7 Siswa Asal Papua Diangkat Anak Asuh Kapolres

Sanksi Sosial

Kasi Kerja Sama Bina Potensi Masyarakat dan Pengembangan Kapasitas Sumber Daya Manusia Satpol PP Sragen, Joko Pinarmo, mengatakan tim gabungan lainnya juga melakukan patroli di wilayah Masaran. Patroli itu mulai dari Jl Raya Sukowati ke arah masaran.

Dia menjelaskan tim gabungan menyisir warga yang ada di Pasar Masaran dan pertokoan sebelah timur Pasar Masaran. “Di lokasi itu, kami menemukan tiga orang yang melanggar protokol kesehatan. Kemudian di utara pasar ditemukan lima orang yang tidak memakai masker dengan benar. Mereka diberi sanksi sosial semua,” ujarnya.

Selain itu, tim gabungan memberi sanksi pada satu toko plastik yang tidak menyediakan handsanitizer, masker, dan thermo gun. Joko melanjutkan tim bergerak ke dalam Pasar Kota Sragen dan ditemukan delapan orang yang melanggar prokes.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya