SOLOPOS.COM - Tim Layanan Dekontaminasi, Pemakaman dan Pemulasaraan Jenazah Covid-19 BPBD Sleman usai menguburkan jenazah pasien Covid-19 beberapa waktu lalu. (Istimewa)

Solopos.com, SLEMAN – Dalam dua hari, Senin (12/7) hingga Selasa (13/7) malam Posko Layanan Dekontaminasi, Pemakaman dan Pemulasaraan Jenazah Covid-19 BPBD Sleman menguburkan setidaknya 98 jenazah. Satu di antaranya orang dalam gangguan jiwa (ODGJ).

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, BPBD Sleman, Makwan menjelaskan dari 98 jenazah yang dimakamkan, 25 jenazah meninggal saat menjalani isolasi mandiri di rumah. Sebanyak 56 pemakamam dilakukan pada Senin (12/7) dan tiga pemakaman dilanjutkan pada Selasa (13/7).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Dari jumlah tersebut, tim menerima permohonan pemulasaraan jenazah sebanyak 20 kali. Sebanyak 18 jenazah merupakan pasien yang menjalani isolasi mandiri di rumah dan dua kasus lainnya, meninggal di jalan. Satu 1 jenazah meninggal di jalan Pasar Jangkang Ngemplak dan satu jenazah lainnya berstatus ODGJ yang meninggal di tepi jalan, Berbah.

Baca juga: Warga Sleman Kesulitan Ekonomi Dijamin Dana Pengaman Sosial

“Yang jenazah ODGJ positif Covid-19, pemulasaraannya dilakukan di RS Bhayangkara. Untuk yang meninggal di jalan Pasar Jangkang, rumah pasien tidak jauh dari pasar itu,” kata Makwan, Selasa (13/7).

Selain melanjutkan tiga pemakaman pasien Covid-19, lanjut Makwan, Tim Layanan Dekontaminasi, Pemakaman dan Pemulasaraan Jenazah BPBD Sleman selama Selasa (13/7) juga memakamkan sebanyak 39 jenazah. Dari jumlah tersebut, tim melakukan pemulasaraan jenazah di rumah sebanyak tujuh kasus.

“Sampai jam 18.15 WIB, pasien yang meninggal di rumah sakit sebanyak 32 orang. Laluyang meninggal di rumah saat menjalani isolasi mandiri sebanyak tujuh orang,” kata Koordinator Posko dekontaminasi Covid-19 BPBD Sleman, Vincentius Lilik Resmiyanto.

Baca juga: Tak Suka Denger Sirene, Pria Bantul Rusak Ambulans yang Bawa Pasien, Kini Dicokok Polisi

Jenazah Covid-19 di Sleman Meningkat

Diakui Lilik, kasus kematian pasien baik yang meninggal di rumah sakit maupun saat menjalani isolasi mandiri di rumah mengalami peningkatan. Sejak awal Juli hingga 13 Juli, total jenazah yang dikebumikan hampir menyentuh 450 kasus. Baik suspek, probable maupun konfirmasi positif Covid-19.

Paling banyak pasien yang meninggal, kata Lilik di rumah sakit rujukan. Jumlahnya sekitar 330 orang. Untuk yang meninggal di rumah,120 orang. Dalam proses pemakaman pasien Covid-19, pihaknya juga dibantu oleh tim pemakaman dari berbagai komonitas di Sleman. Seperti NU, Muhammadiyah, dan 20 tim pemakaman jenazah di 20 kalurahan.

“Semua prosedur pemakaman jenazah pasien Covid-19 dilakukan sesuai prokes. Mereka yang kami tangani sudah memiliki hasil swab positif. Meski dilakukan oleh tim dari teman-teman komunitas dan Satgas kalurahan, semua proses pemakaman terdata di Posko,” kata Lilik.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya