SOLOPOS.COM - Ilustrasi penanganan pasien Covid-19. (Reuters)

Solopos.com, SRAGEN — Tiga orang pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah meninggal dunia dalam dua hari terakhir, Sabtu-Minggu (19-20/9/2020). Dua orang di antaranya meninggal Sabtu dan satu orang meninggal dunia pada Minggu siang.

Total kasus kematian positif Covid-19 di Sragen hingga Minggu mencapai 23 orang. Sementara kasus kematian suspect Covid-19 per Minggu juga naik dari 36 orang per Jumat (18/9/2020) menjadi 39 orang per Minggu (20/9/2020).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Berdasarkan data yang dihimpun dari Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK), dua orang yang meninggal pada Sabtu lalu meliputi perempuan asal Sumberlawang, D, 60, yang meninggal pada Jumat (18/9/2020) malam di RS Indriati Salatiga. D terkonfirmasi positif Covid-19 pada Selasa (15/9/2020).

Pasien perempuan asal Kalijambe, W, 60, juga meninggal dunia pada Jumat di RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen. W diketahui sebagai suspect pada Rabu (16/9/2020) dan terkonfirmasi positif pada Jumat. Data kematian dua pasien simptomatik tersebut baru ter-update di DKK Sragen pada Sabtu.

Guru Cantik Ini Diduga Ajak Murid Berhubungan Seks di Lapangan hingga Hamil

Selain dua pasien Covid-19 tersebut, ada satu pasien laki-laki, HM, 42, meninggal dunia di RSUD dr. Moewardi Solo pada Minggu siang. Awalnya HM yang dikenal sebagai tokoh agama itu mempunya gejala batik dan badan lemas pada Jumat (11/9/2020). Karena gelaja tersebut, HM masuk RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen.

"HM sakit dirawat di RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen. Kemudian pada Kamis (17/9) dirujuk ke RSUD dr. Moewardi Solo dan meninggal hari ini. Selain itu, ada satu pasien Covid-19 baru HS, 80, warga Gemolong yang dirawat di RSUD Gemolong karena gejala badan lemas," ujar Kabid Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) DKK Sragen, dr. Sri Subekti.

Bupati

Setelah HM dinyatakan meninggal dunia, Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati membuat pengumuman setelah berkoordinasi dengan pengurus Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU). HM dimakamkan dengan mengikuti protokol Covid-19. Bupati menerangkan jenazah dari RSUD dr. Moewardi Solo langsung dibawa menuju ke permakaman .

"Demi menjaga semuanya, maka tidak boleh ada yang takziah di rumah almarhum. Dimohon untuk salat ghaib dan mendoakan dari rumah masing-masing. Sementara itu dulu informasi dari PCNU. Surat instruksi menyusul. Karena almarhum positif Covid-19 maka jenazah tidak disemayamkan di rumah duka,” jelas Yuni, sapaan Bupati, saat dihubungi Solopos.com, Minggu.

Kejam! Gara-Gara Salah Jawab Soal, Murid Ini Dianiaya Guru hingga Tewas

Yuni membenarkan bila dalam dua hari terakhir ada tiga pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia di Sragen, salah satu di antaranya HM yang meninggal dunia Minggu siang.

Sementara, Ketua PCNU Sragen K.H. Ma’ruf Islamuddin bersama pengurus PCNU lainnya mengeluarkan surat instruksi Salat Ghaib dari rumah dan yassin-tahlil dengan nomor PC.11.17/B/170/IX/2020 tertanggal 20 September 2020. Surat tersebut ditujukan kepada Majelis Wakil Cabang (MWC) se Kabupaten Sragen, Ranting NU se-Kabupaten Sragen, dan Banom serta Lembaga NU se-Kabupaten Sragen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya