SOLOPOS.COM - Ilustrasi corona menular melalui udara (Freepik)

Solopos.com, KARANGANYAR -- Dua guru SMAN Colomadu, Karanganyar, terkonfirmasi positif Covid-19 pada pekan lalu. Akibatnya, SMAN Colomadu akan ditutup sementara mulai Rabu (28/4/2021).

Camat Colomadu, Eko Budi Hartoyo, menuturkan dua guru tersebut tengah menjalani perawatan di rumah sakit. "Iya betul ada dua. Itu guru semua. Kebetulan tinggal di Solo. Dirawat di rumah sakit karena bergejala. Salah satunya mengeluh gemreges, keluhan awal," kata Eko saat dihubungi Solopos.com, Selasa (27/4/2021).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Eko menyampaikan kasus pertama muncul pada Sabtu (24/4/2021). Guru tersebut dirawat di rumah sakit. Mendengar informasi itu, Eko mengambil keputusan melacak kontak erat guru SMAN Colomadu, Karanganyar, yang positif Covid-19 itu.

Baca Juga: Kasus Klaster Masjid di Karanganyar Bertambah, Kini Total 15 Orang Positif Covid-19

"Saya koordinasi dengan kepala sekolah dan puskesmas untuk melacak kontak erat. Ada 19 orang. Mereka kami minta ke puskesmas untuk tes swab antigen. Hasilnya langsung keluar dan dinyatakan negatif Covid-19," tuturnya.

Namun, keesokan harinya pada Minggu (25/4/2021), salah satu dari 19 orang itu mengeluh sakit dan dibawa ke rumah sakit. Sampai di rumah sakit, lanjutnya, guru tersebut menjalani prosedur perawatan, yakni tes swab PCR.

"Hasilnya keluar Selasa malam ini. Positif, dirawat di rumah sakit. Ia termasuk dari 19 orang kontak erat kasus pertama. Karena ada dua positif, saya koordinasi dengan sekolah untuk menutup sementara pelayanan di sekolah," jelasnya.

Baca Juga: Muncul Klaster Masjid Di Jaten Karanganyar, 12 Orang Positif Covid-19

Sistem Piket

SMAN Colomadu, Sukoharjo, mulai menutup sementara pelayanan pada Rabu karena adanya kasus Covid-19 tersebut. Penutupan rencananya berlangsung hingga Jumat (30/4/2021).

"Senin [3/5/2021] buka lagi pelayanan. Sudah diatur WFH dan WFO. Selama Rabu sampai Jumat tidak ada pelayanan administrasi maupun layanan dalam bentuk apa pun. Saya sudah konsultasi kepada Pak Bupati tentang kebijakan ini," ungkapnya.

Sebagai informasi, SMAN Colomadu belum menerapkan uji coba pembelajaran tatap muka (PTM). Selain menutup sementara pelayanan, Eko juga meminta sekolah memberlakukan sistem piket terjadwal setidaknya dua orang per hari.

Baca Juga: Baru Sehari Rampung Isolasi Karena Positif Corona, Karyawan SMAN Kebakkramat Meninggal

"Di sekolah kan banyak barang. Setidaknya ada yang menjaga. Untuk guru dan karyawan lain kami imbau mengurangi aktivitas dan mobilitas ke luar rumah. Setidaknya sampai Minggu," katanya.

Eko mengungkapkan penutupan sementara SMAN Colomadu, Karanganyar, sebagai upaya memutus mata rantai persebaran Covid-19. Sejauh ini sekolah itu sudah ada penyemprotan disinfektan dua kali.

"Pertama itu Sabtu, lalu Senin. Nanti setiap dua hari sekali kami semprot disinfektan. Tugas saya hanya sampai sekolah saja. Kalau pelacakan kontak erat dari dua orang positif Corona di luar wewenang kami."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya