SOLOPOS.COM - Petugas dari Gudang Bulog Logandeng sedang menurunkan jatah beras miskin untuk warga di Desa Bejiharjo, Karangmojo, Jumat (5/8/2016). (David Kurniawan/JIBI/Harian Jogja)

Dua desa di Kulonprogo menjadi wilayah uji coba pelaksanaan program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT)

Harianjogja.com, KULONPROGO-Dua desa di Kulonprogo menjadi wilayah uji coba pelaksanaan program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). BPNT akan resmi mulai diberlakukan tahun depan, sebagai pengganti beras untuk keluarga sejahtera (Rastra).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

BPNT ini diberikan langsung kepada keluarga penerima manfaat, dengan disalurkan secara non tunai, lewat sebuah rekening bank yang ditunjuk pemerintah. Perbedaan yang mencolok dari BPNT adalah daftar penerima yang sudah terdata berdasarkan nama dan alamat ibu, bukan lagi nama kepala keluarga seperti data penerima Rastra.

Selain itu, bila Rastra hanya memberikan bantuan dalam bentuk beras, BPNT diterima dalam bentuk buku rekening tabungan dan kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM).

Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Kulonprogo, Eko Pranyoto pada Sabtu (10/6/2017) mengungkapkan, penerima nantinya dapat membelanjakannya di warung-warung, yang bekerjasama dengan bank tertunjuk [Bank Negara Indonesia].

Jumlah bantuan sebesar Rp110.000 tiap bulan, dialokasikan untuk membeli beras dan telur. Dinsos, P3A sedang mengupayakan, agar beras yang diterima memiliki kualitas medium.

Secara keseluruhan, ada 47.343 penerima di Kulonprogo. Dan masa ujicoba BPNT selama Juni dan Juli, dilakukan bagi 460 orang penerima di Desa Tawangsari, Wates dan 511 penerima di Desa Margosari, Pengasih.

“Mereka nanti belanja menggunakan kartu ATM tadi, di warung-warung yang sudah ada mesin Electronic Data Capture [EDC]. Mereka juga bisa menggunakan rekening itu menabung, tidak harus mengambilnya tiap bulan,” ujarnya.

Program uji coba BPNT ini, diberikan pemerintah pusat kepada Kulonprogo, agar nantinya Pemkab dapat mengusulkan teknis terbaik dalam mendistribusikan BPNT ke penerima bantuan. Atau dijadikan model cara pendistribusian BPNT, pada 2018 saat BPNT resmi diterapkan.

Jajarannya berharap, selain ada ketepatan sasaran dalam distribusi bantuan, masyarakat juga terbiasa dengan sistem pembayaran non tunai, dan aktivitas perbankan lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya