Solo (Solopos.com)– Dua calon investor Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) Solo mengundurkan diri. Mereka atas nama PT Bengawan Solo Kreasindo dan PT Graha Abadi Santosa.
Pernyataan pengunduran diri mereka sampaikan kepada Direksi Perusda TSTJ, Senin (26/9/2011), atau sehari setelah aksi bom bunuh diri di GBIS Kepunton Jl Arif Rahman Hakim, Tegalharjo, Jebres. Penjelasan itu disampaikan Dirut Perusda TSTJ, Lilik Kristianto saat ditemui wartawan, Jumat (30/9/2011).
“Surat pengunduran diri mereka sampaikan Senin (26/9/2011) lalu yang merupakan batas akhir waktu penyerahan dokumen penawaran investasi di TSTJ,” katanya.
Sayangnya dua calon investor tersebut tidak menyampaikan alasan pengunduran diri. Pihak Direksi Perusda TSTJ juga belum mengklarifikasi mengenai alasan pengunduran diri calon investor dari lokal Solo itu. Kendati berdekatan dengan aksi bom bunuh diri di GBIS Kepunton, Lilik meyakini langkah mereka tidak terkait dengan aksi terorisme tersebut.
“Memang dalam surat pengunduran diri tidak disampaikan apa alasan mereka. Tapi saya yakin tidak terkait dengan aksi teror bom di gereja sehari sebelumnya,” imbuhnya.
Lilik mengaku telah melaporkan pengunduran diri dua calon investor kepada Walikota, Joko Widodo (Jokowi). Namun sampai saat ini belum ada arahan atau intruksi dari Walikota. Dengan pengunduran diri dua calon investor, artinya tinggal tersisa satu calon investor yakni PT Dinamika Karsa Cemerlang yang beralamat di Jl Bungur 2 Nomor 5 Punggawan, Solo. Direksi TSTJ akan tetap memproses pengajuan dokumen penawaran perusahaan tersebut dengan mengacu pada aspek ekonomis atau kekuatan finsansial, serta konsep pengembangan.
(kur)