SOLOPOS.COM - Ilustrasi perjudian (Dok/JIBI)

Ilustrasi perjudian (Dok/JIBI)

SOLO—Aparat Polsek Banjarsari mengungkap tujuh kasus perjudian dan menangkap 40 pejudi berbagai jenis selama Januari. Capaian itu diklaim merupakan hasil fantastis karena melampaui target yang dicanangkan Kapolresta Solo, Kombes Pol Asjima’in.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kanitreskrim Polsek Banjarsari, AKP Edi Hartono, kepada Solopos.com, Minggu (24/2/2013), menyampaikan pihaknya menyatakan perang dengan penyakit masyarakat (pekat) segala jenis termasuk judi yang dilakukan di wilayah hukum Banjarsari.

Ia menegaskan, aparat tidak akan berkompromi dengan segala tindak pekat yang terjadi. Pasalnya, pekat sangat meresahkan masyarakat. Untuk menjawab keresahan masyarakat tersebut aparat intensif melaksanakan operasi pemberantasan pekat.

“Kapolsek kami, Kompol Andhika Bayu Adhitama, telah menginstruksikan kepada seluruh anggota, bahwa operasi pemberantasan pekat harus dilaksanakan setiap hari,” papar Edi saat berbincang dengan Solopos.com.

Hasilnya tak sia-sia. Aparat Polsek Banjarsari dapat mengungkap tujuh kasus perjudian dan menangkap sebanyak 40 pejudi selama Januari.

Hal itu dikatakan Edi merupakan prestasi tersendiri dan sangat membanggakan. Pasalnya, capaian tersebut melampaui target yang dicanangkan Kapolresta kepada setiap polsek. Menurut Edi, Kapolresta mewajibkan setiap polsek mengungkap setidaknya satu kasus perjudian selama sebulan.

“Dalam sebulan setiap polsek termasuk Polsek Banjarsari belum tentu dapat mengungkap satu perjudian dalam sebulan. Hla pada Januari lalu kami dapat mengungkap tujuh kasus,” imbuh Edi.

Lebih lanjut diungkapkannya, kasus perjudian yang telah diungkap di antaranya judi jenis dadu, remi, domino dan orok atau roka.

Ia mencatat kasus judi yang menonjol adalah judi yang terjadi di tempat hajatan di Kragilan RT 008/RW 024, Kadipiro, Banjarsari, Solo, 6 Januari lalu. Saat menggerebek polisi menangkap 18 pejudi. Para pelaku ketika itu terbagi menjadi tiga kelompok, yakni kelompol judi dadu, domino dan roka.

Mereka mengaku berjudi untuk mengamankan barang-barang perlengkapan hajatan, seperti piring, gelas, soundsystem dan sebagainya. Pasalnya, di kampung itu kerap terjadi pencurian perlengkapan hajatan.

Edi berharap pencapaian itu dapat memberi motivasi bagi seluruh personel, khususnya bagi personel Polsek Banjarsari dalam bekerja. “Dan umumnya bagi para rekan-rekan di polsek lain tentunya,” pungkas Edi.

Terpisah, Kapolresta, Kombes Pol Asjima’in, saat dimintai tanggapan, mengapresiasi pencapaian aparat Polsek Banjarsari tersebut. Menurutnya, kinerja polisi di seluruh polsek selalu dipantau, yakni dengan evaluasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya