Solopos.com, KARANGANYAR — Sembilan warga yang terdampak tanah longsor di Dusun Dederan, Desa Nglegok, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah (Jateng) ingin bisa segera pulang ke rumah mereka masing-masing.
Mereka merasa sudah tidak nyaman mengungsi di gudang kosong selama hampir dua bulan.
Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda
Sembilan warga tersebut terpaksa mengungsi setelah rumah mereka terdampak tanah longsor pada akhir Desember 2019 silam. Kedua keluarga yang harus mengungsi adalah keluarga Warso dan keluarga Nur Muhammad Kholif.
Penyekap Gadis Di Brebes Untuk Dipaksa Threesome Ternyata Dukun
Meskipun khawatir, namun salah satu pengungsi, Warso, 43, mengaku memberanikan diri untuk tidur di rumahnya saat kondisi cuaca tidak hujan akhir-akhir ini. Dia mengaku sengaja melakukannya lantaran merasa lebih nyaman tidur di rumah.
Kembali ke rumah juga dimanfaatkan untuk sekedar membersihkan isi rumah lantaran sebagian besar aktivitas dilakukan di rumah.
"Eman-eman [sayang] kalau rumah ditinggal. Tapi kalau hujan ya tidak tidur di rumah. Tetap melihat situasinya," ucapnya ketika berbincang dengan Solopos.com, Rabu (19/2/2020).
Adem Ayem, Jumlah Pemilih Pilkada Soloraya Terancam Anjlok
Perbedaan yang mencolok yang mempengaruhi kehidupan Warso ketika berangkat bekerja. Warso yang bekerja di tempat penyulingan cengkeh di Puntukrejo, Kecamatan Ngargoyoso, selalu terpikir kondisi keluarga di rumah ketika cuaca memburuk.
"Dulu kalau keluar dari pintu berangkat kerja ya fokus kerja. Sekarang pikirannya bercabang. Kalau hujan pasti kepikiran orang rumah. Apakah ada di rumah buat bersih-bersih atau tidak," imbuhnya.
Sementara itu, istri Nur Muhammad Kholif, Ami Triyatmi, 39, mengatakan meski bantuan pemerintah untuk keluarganya di pengungsian tidak pernah ada kendala, ia berharap bisa secepatnya mendapatkan kepastian status keamanan rumahnya agar bisa lekas ditempati.
"Saya inginnya pemerintah segera meninjau ke sini dan melihat. Apa pun hasilnya, semoga ada keputusan terbaik untuk kami," bebernya.
Pengin Jadi PNS Tanpa Tes, Guru Honorer Minta Dukungan DPRD Klaten
Sebelumnya, Bupati Karanganyar, Juliyatmono, mengaku sudah menerima laporan tertulis dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar terkait uji tanah yang dilakukan PVMBG beberapa waktu silam.
Juliyatmono mengatakan akan meninjau terlebih dulu lokasi tersebut bersama BPBD Karanganyar untuk menentukan kebijakan terkait warga terdampak tanah longsor.
"Lokasinya kan ada tiga. Ini soal cakupan dampak dari pergerakan tanah. Nanti ditinjau dulu baru bisa menentukan kebijakannya," ucapnya.