SOLOPOS.COM - Ilustrasi bom (ramalanintelijen.net)

Ada dua bom yang ditemukan di LP Lhoksumawe dan salah satunya meledak. Pelaku memakai bom ini untuk memperbesar lubang tembok dan kabur.

Solopos.com, JAKARTA — Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol. Agus Rianto, mengatakan tim penjinak bom dari Brimob Desa Jeulikat telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) ledakan bom di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Kelas 2A Lhokseumawe, Aceh. Hal itu menguatkan dugaan awal bahwa bom rakitan tersebut rencananya digunakan pelaku untuk kabur.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ledakan itu terjadi sekitar pukul 14.30 WIB. “Menurut keterangan saksi pada saat olah TKP, ada seseorang dari luar mengetuk pintu dan memasukkan pipa air ke dalam lapas. Kemudian saksi membuka pintu dan membalikkan badan ke belakang dan terdengar suara ledakan. Saksi pun terpental,” kata Agus melalui pesan singkatnya di Jakarta, Minggu (23/10/2016), dikutip Solopos.com dari Okezone.

Ekspedisi Mudik 2024

Salah seorang saksi merupakan tukang masak di LP Kelas 2A Lhokseumawe. Sebelum ledakan terjadi, menurut keterangan saksi, pelaku bernama Fauzi (terpidana kasus narkoba) membawa rantang dan meminta nasi saat jadwal makan siang sudah selesai. Kedua pelaku ini menjadi korban dan dibawa ke rumah sakit.

Merekalah yang diduga meletakkan bom pada tembok akhir di LP Kelas 2A Lhokseumawe. Di tempat itu terdapat lubang untuk menyuplai air PDAM. “Bom terbuat dari kaleng makanan sarden dengan pemicu dari batery [telah meledak]. Sementara bom yang belum meledak, sistem pemicunya menggunakan sumbu dengan cara dibakar,” kata Agus.

Bom yang sudah meledak ini, terang Agus, diledakkan oleh narapidana bernama Fauzi. “Bom tersebut diletakkan untuk memperbesar lubang dan diledakkan untuk melarikan diri oleh pelaku,” katanya.

Alhasil, pelaku terluka dan putus pada telapak tangannya. Sementara narapidana lainnya bernama Tarmizi juga terkena serpihan bom. Keduanya sudah dibawa ke Rumah Sakit (RS) Kresrem di Lhokseumawe. “Mereka dilarikan ke rumah sakit dan mendapatkan pengawalan dari pihak Polres Lhokseumawe,” paparnya.

Saat ini, ia menyatakan, tempat kejadian perkara (TKP) sudah dipasangi garis polisi. Ke depan, pelaku akan diperiksa oleh pihak kepolisian terkait bahan untuk membuat bom. “Kita akan tanyakan dari mana pelaku mendapatkan bahan untuk membuat bom rakitan,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya