SOLOPOS.COM - Dua orang warga menjajaki kedalaman kubangan galian C dengan menggunakan bambu di Dukuh Bodean RT 006, Desa Kaliwedi, Gondang, Sragen, Senin (16/12/2019). (Istimewa)

Solopos.com, SRAGEN -- Dua bocah sekolah dasar (SD), Muhammad Ramadhan Api Saputra, 8, dan Briyan Yoga Saputra, 10, ditemukan mengapung di kubangan bekas galian C Dukuh Bodean RT 006, Desa Kaliwedi, Kecamatan Gondang, Sragen, Senin (16/12/2019).

Kedua bocah itu sempat dilarikan ke Puskesmas Gondang dan klinik kesehatan di Gondang tetapi nyawa mereka tak terselamatkan. Dari hasil olah kejadian perkara tim Polsek Gondang, kedua bocah itu meninggal diduga karena tenggelam di kubangan sedalam 3 meter.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Kapolsek Gondang AKP Kabar Bandiyanto mewakili Kapolres Sragen AKBP Yimmy Kurniawan saat dihubungi Solopos.com, Senin malam, mengatakan peristiwa itu dilaporkan seorang perangkat Desa Kaliwedi, Daryono, 46, yang juga tinggal satu RT dengan orang tua kedua bocah itu.

Kabar menceritakan sekitar pukul 11.00 WIB, kedua bocah itu pulang sekolah lalu bermain bersama empat teman lainnya di sekitar galian C di Dukuh Bodean RT 006, Kaliwedi.

Ekspedisi Mudik 2024

Kantor Maxim Solo Didemo Gara-Gara Pasang Tarif Ojol Terlalu Murah

“Kemudian dua teman korban memberi tahu Sodik Nugroho, 30, warga Bodean RT 008, dan Suparno, 41, warga Bodean RT 006, bahwa Muhammad dan Briyan mandi di kubangan dan tenggelam. Sodik dan Suparno bergegas ke lokasi galian C. Mereka menemukan dua bocah itu sudah mengambang,” ujar Kabar.

Sodik dan Suparno langsung mengevakuasi kedua bocah itu ke daratan dalam kondisi sudah tidak sadarkan diri. Dia mengatakan Muhammad dilarikan ke Puskesmas Gondang sedangkan Briyan dibawa ke Klinik Sifa Medika.

Sesampainya di puskesmas dan klinik kondisi kedua bocah sudah meninggal dunia. Kedua saksi kemudian melapor ke perangkat Desa Kaliwedi dan dilanjutkan ke Polsek Gondang.

Kabar mengatakan tim identifikasi Polres Sragen bersama Puskesmas Gondang memeriksa kondisi kedua korban. Dari hasil pemeriksaan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan.

Jalan Masaran-Pungkruk Sragen Dilebarkan Jadi 24 Meter pada 2020

“Meninggalnya kedua korban murni tidak ada unsur kesengajaan melainkan karena tenggelam di kubangan bekas galian C milik warga Ngunut, Desa Gebang, Masaran, yang kedalamannya 3 meter,” ujar Kabar.

Kabar mengaku mengukur sendiri kedalaman kubangan itu. Dia memanggil pemilik galian C untuk tindak lanjut kasus tersebut.

Camat Gondang Catur Sarjanto dalam laporannya kepada Bupati Sragen menyebut Briyan Yoga Saputra merupakan anak pasangan Ngadiman dan Partini sedangkan Muhammad Ramadhan Api Saputra merupakan putra pasangan Sarjono dan Karmi.

Jenazah kedua bocah itu disemayamkan di rumah masing-masing untuk prosesi pemakaman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya