SOLOPOS.COM - Tim SAR saat mencari dua anak kembar yang hanyut di anak Sungai Serang, Dukuh Bandung Kulo, Bandung, Wonosegoro, Boyolali, Rabu (29/3/2023). (Istimewa/BPBD Boyolali)

Solopos.com, BOYOLALI — Kedua bocah laki-laki kembar, Muhammad Raffa dan Muhammad Raffi, yang sebelumnya dilaporkan hanyut di anak Sungai Serang kawasan Bandung Kulon, Bandung, Wonosegoro, Boyolali, Rabu (29/3/2023), akhirnya ditemukan.

Kasi Kedaruratan Bencana BPBD Boyolali, Rima Kusuma, membeberkan kedua bocah kembar tersebut ditemukan di sekitar Jembatan Nawacita Kemusu, Kamis (30/3/2023).

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Iya [betul], sudah dua-duanya ditemukan setelah Jembatan Nawacita. Baru saja,” jelasnya saat dimintai konfirmasi Solopos.com pada Kamis pukul 13.58 WIB.

Ia mengatakan kedua bocah kembar yang hanyut di anak Sungai Serang, Boyolali, itu ditemukan dalam kondisi sudah meninggal dunia. Sebelumnya diberitakan, BPBD Boyolali mencatat ada 70-an personel gabungan yang dikerahkan mencari kedua anak kembar tersebut.

Mereka terdiri dari petugas BPBD Boyolali, BPBD Salatiga, Basarnas, PMI Boyolali, PMI Salatiga, warga, dan lain sebagainya. “Operasi SAR dibuka 30 Maret-5 April 2023 pukul 07.00 WIB. Ada dukungan empat unit ambulans dan R4 ada empat unit sementara ini. Perkiraan jalur 25 kilometer,” ujarnya.

Dua anak kembar tersebut dilaporkan hanyut di anak Sungai Serang Dukuh Bandung Kulon, Desa Bandung, Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali, Rabu pukul 12.00 WIB.

“Korban atas nama Muhammad Raffa dan Muhammad Raffi, pelajar, umur tujuh tahun, alamat Dukuh Bandung Kulon, Desa Bandung, Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali,” jelas Rima saat dihubungi Solopos.com, Rabu malam.

Kronologinya, sekitar pukul 11.45 WIB, tiga anak laki-laki yaitu dua korban dan satu temannya mandi di anak Sungai Serang tersebut. Kedua korban mandi di sungai yang dalam sedangkan temannya di pinggiran kali yang dangkal.

Selang 15 menit, kawan yang mandi di bagian dangkal merasa kedinginan lalu mendahului pulang. Akan tetapi, saat pulang, kawannya tersebut tak melihat kedua korban.

Kemudian, anak tersebut memberi tahu ibunya yang kemudian melaporkan ke perangkat desa. Selanjutnya, perangkat desa melaporkan ke Polsek Wonosegoro.

“Pada saat ketiga anak tersebut datang ke sungai, sungai tidak dalam keadaan banjir. Akan tetapi, menurut keterangan warga, sekitar sungai Dukuh Bandung mulai banjir menjelang Zuhur atau sekitar pukul 12.00 WIB,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya