SOLOPOS.COM - Para atlet menembak nasional dan internasional ikut sebagai peserta dalam Sragen Open 2022 yang dihelat Pengkab Perbakin Sragen di Stadion Taruna Sragen, Sabtu (14/5/2022). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Dua atlet menembak Indonesia berkelas internasional yakni Terano Baja dan Anung Satriyo Wibowo ikut meramaikan Sragen Open 2022, Sabtu-Minggu (14-15/5/2022).

Lomba menembak yang baru kali pertama digelar Pengkab Perbakin Sragen ini diikuti pula oleh ratusan atlet menembak. Acara yang digelar di Stadion Taruna Sragen ini juga untuk merayakan Hari Jadi ke-276 Kabupaten Sragen.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ketua Pengkab Perbakin Sragen, Gunawan Prasetya, mengungkapkan dalam Sragen Open 2022 ini juga turut bergabung Liga Jateng yang digelar Pengprov Perbakin Jawa Tengah

“Kami tidak bisa menghitung peserta yang hadir karena datang dan pergi. Ada dua atlet menembak kelas SEA Games 2019 di Filipina, yakni Terano Baja dari Semarang yang meraih medali emas dan Anung Satriyo Wibowo dari Rembang yang meraih medali perunggu iktu dalam lomba menembak ini,” jelas Gunawan, Sabtu.

Ekspedisi Mudik 2024

Setiap peserta diwajibkan membeli tiket seharga Rp50.000 untuk bisa berpartisipasi dalam lomba tersebut.

Baca Juga: Sragen Createa Festival 2022 Dibuka dengan Penampilan 10 Anak SLB  

Diwawancarai terpisah, Anung Satriyo Wibowo, melihat antusias peserta di Sragen Open 2022 ini cukup tinggi. Ada dua kelas menembak yang digelar, yakni benchrest dan metal silhouette.

Anung menerangkan menembak membutuhkan tiga kekuatan, yakni skill atau keterampilan menembak, unit atau alat tembaknya, dan konsentrasi yang ada hubungannya dengan mental.

“Selama mentalnya tertata baik, maka konsentrasi akan ikut baik. Walaupun tidak ada gerakan fisik, tetapi gerakan pikiran menjadi penentu. Antara pikiran dan skill itu harus sehati. Misalnya, saat di rumah bagus, skill-nya bagus, tetapi saat event tekannnya besar sehingga mentalnya kurang kuat dan berpotensi bisa jatuh. Mental itu pengaruhnya besar,” katanya.

Anung memberi tips, bila ada keraguan dalam hati sebaiknya tunda dulu menembak atau dialihkan pada tembakan percobaan seperti dalam kelas benchrest. Kalau terjun di kelas metal silhouette, harus memahami senjatanya dan arah anginnya.

Baca Juga: Kalahkan Bupati, Sekda Sragen Juarai Lomba Masak Soto

Arah angin berpengaruh sekali dalam menembak karena ada koreksinya. Kalau anginnya ke kiri atau ke kanan, kata dia, arah tembak bisa di sisi tertentu yang bisa mengoreksi arah angin.

“Ya, ada perhitungan tertentu dalam menembah. Kalau salah perhitungan maka jatuhnya peluru bisa meleset. Tidak semua kelas ada indikator arah angin karena setiap kelas ada regulasi sendiri.

Anung dua kali ikut event menembak internasional, yakni di SEA Games Filipina dan di event internasional di Jakarta. Menjadi kebanggaan tersendiri bila membawa nama Merah Putih dan podium internasional,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya