SOLOPOS.COM - Ilustrasi anak demam. (Freepik)

Solopos.com, SUKOHARJO – Dua anak balita di wilayah Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo, meninggal dunia akibat terjangkit demam berdarah dengue (DBD). Kedua balita itu berasal dari Kelurahan Jetis dan Kelurahan Bulakrejo.

Hal ini diungkapkan Kepala Puskesmas Sukoharjo, Kunari Maharani, Selasa (16/4/2024). Penyakit DBD mulai merebak sejak dua bulan terakhir dan bisa mengakibatkan fatal jika tak segera ditangani. Mayoritas penderita DBD merupakan kalangan anak-anak, termasuk balita.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

“Ada dua anak balita yang meninggal akibat penyakit DBD. Awalnya, ada keluhan demam tinggi selama lebih dari sepekan,” kata dia.

Wanita yang akrab disapa Anik ini mengungkapkan total jumlah penderita DBD di Kecamatan Sukoharjo selama periode Januari-Maret 2024 sekitar 50 orang. Mereka langsung dirujuk ke rumah sakit untuk menjalani rawat inap.

“Kasus DBD pada tahun ini paling banyak dibanding tahun-tahun sebelumnya. Tahun lalu, ada warga yang menderita penyakit DBD, namun tak sebanyak tahun ini,” ujar dia.

Bila ada temuan kasus DBD, petugas kesehatan langsung melakukan investigasi epidemiologi dengan mendatangi rumah penduduk. Petugas kesehatan bakal mengecek kondisi tempat tinggal dan lingkungan di sekitar rumah. Sekaligus memastikan apakah ada potensi sarang nyamuk di lokasi tersebut.

Gejala penyakit DBD yang dikeluhkan seperti demam tinggi selama lebih dari sepekan, nyeri otot dan persedian, serta mual dan muntah. Guna menegakkan diagnosa, pasien akan diambil sampel darah untuk diuji laboratorium. “Jika lebih dari sepekan, demam tidak turun dan trombosit anjlok maka bisa dipastikan terkena DBD,” tutur dia.

Penyakit DBD disebabkan gigitan nyamuk Aedes aegypti yang berkembang biak cepat saat musim penghujan. Telur nyamuk yang baru saja menetas menjadi larva dan nyamuk dewasa dapat menularkan virus dengue saat menggigit manusia.

Gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dinilai cara paling efektif dalam mencegah penularan penyakit DBD dengan membasmi telur nyamuk.di lingkungan rumah, sekolah dan pabrik. Masyarakat bisa diberdayakan  menjadi kader kesehatan untuk membersihkan telur-telur nyamuk di lingkungan rumahnya masing-masing.

Fogging itu sifatnya hanya membasmi nyamuk-nyamuk dewasa. Paling efektif untuk membasmi telur-telur nyamuk dengan gerakan PSN yang melibatkan masyarakat,” urai dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya