SOLOPOS.COM - Ilustrasi industri percetakan (Dok/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO—Industri percetakan di Solo dinilai belum siap menghadapi pasar bebas pada 2015. Dari sekitar 3.000 perusahaan percetakan baru sekitar 1% atau 10 perusahaan yang siap menghadapi pasar bebas tersebut terutama perusahaan besar.

Penasihat Persatuan Perusahaan Grafika Indonesia (PPGI) Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Solo, Suseno, menyampaikan ketidaksiapan tersebut dipengaruhi tiga hal, yakni sumber daya manusia (SDM) dan mesin. Oleh karena itu, pihaknya mengaku melakukan berbagai macam kegiatan seperti mempersiapkan daya saing dari segi SDM, manajemen usaha dan infrastruktur.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Belum banyak pengusaha grafika yang tahu mengenai regulasi pasar bebas nanti seperti apa. Kalau tidak segera dipersiapkan, industri grafika dalam negeri bisa kalah [saat pasar bebas diberlakukan],” ungkap Suseno kepada wartawan di Solo’s Bistro, Rabu (5/3/2014).

Suseno menyampaikan saat ini sudah banyak hasil cetakan dan mesin dari luar negeri khususnya Cina yang masuk ke Indonesia. Padahal menurut dia, saat ini bisnis percetakan mulai menggeliat di Indonesia. Potensi pengembangan bisnis pun sangat besar karena tersedia banyak bahan baku. Tak hanya itu, bisnis percetakan di Solo pun lengkap, mulai dari prepress hingga finishing.

Suseno menyampaikan saat ini sudah ada sekitar 275 investor asing yang ingin membangun pabrik di Jateng, terutama Boyolali dan Klaten. Hal itu karena lahan, tenaga kerja dan transportasi di kedua kabupaten tersebut mudah dan murah.

Investor tersebut kebanyakan berasal dari Cina, Malaysia dan Singapura. Oleh karena itu, Suseno menuturkan pada Rabu-Sabtu (12-15/3) pihaknya mengadakan pameran Indonesia Grafika Expo Solo 2014 di Diamond Solo Convention Center (DSCC). Pameran yang diikuti sekitar 60 perusahaan tersebut diharapkan mampu meningkatkan daya saing perusahaan percetakan lokal.

Pada pameran tersebut, juga direncanakan launching mesin digital printing Binterjet yang dibuat di Solo Techno Park (STP). Pelaksana pameran, Aulia, menyampaikan launching yang dilakukan bersamaan dengan pameran sekaligus menunjukkan teknologi dalam negeri tidak kalah. Oleh karena itu diharapkan bisa makin meningkatkan daya saing.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya