SOLOPOS.COM - Ilustrasi mesin ATM (JIBI/Dok)

Sebanyak 196 mesin ATM di Soloraya bermasalah saat terjadi gangguan satelit.

Solopos.com, SOLO — Sebanyak 196 mesin anjungan tunai mandiri (ATM) atau sekitar 14,24% dari total 1.376 mesin ATM di Soloraya offline karena gangguan (anomali) satelit Telkom-1.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sejak Jumat (25/8/2017) sore, banyak nasabah yang mengeluhkan sejumlah mesin ATM tidak bisa digunakan akibat gangguan satelit. Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Solo, Bandoe Widiarto, menyampaikan saat ini perbankan terus berupaya memulihkan koneksi dari satelit yang terganggu ke satelit Telkom 3S ataupun satelit lainnya.

Dia pun mengimbau masyarakat untuk tidak panik karena masih banyak ATM yang bisa digunakan untuk melakukan penarikan tunai ataupun transaksi lainnya. Selain terus memantau kondisi ATM yang sedang bermasalah, BI juga mendukung ketersediaan uang tunai.

Ekspedisi Mudik 2024

“Beberapa mesin ATM ada yang bermasalah tapi sistem BI-RTGS [Bank Indonesia Time Gross Settlement], SKNBI [Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia], dan BI-SSSS [BI Scripless Securities Settlement System] berjalan normal,” ujar Bandoe kepada Solopos.com, Senin (28/8/2017).

Pemimpin Cabang BCA Slamet Riyadi, Hartana Sutedja, menyampaikan ATM BCA di Soloraya yang terdampak gangguan tersebut ada sekitar 50%. Meski begitu, dia mengatakan nasabah tidak perlu khawatir karena ATM di kantor cabang, cabang pembantu, dan kantor unit dipastikan bisa digunakan karena menggunakan jaringan berbeda, yakni jaringan fiber optic.

Selain itu, jaringan ATM di daerah industri juga menjadi prioritas pemulihan. “Kami menyediakan dana yang cukup untuk memenuhi ATM yang online. Bagi nasabah yang mengambil uang selain di ATM juga akan digratiskan biaya tarik tunai selama proses pemulihan jaringan berlangsung,” ungkap Hartana saat dihubungi secara terpisah.

Meski proses pemindahan dari satelit satu ke satelit lain membutuhkan waktu karena harus bertahap mengingat secara nasional ada 17.000 ATM yang terganggu, dia mengatakan nasabah tidak perlu resah. Internet banking, mobile banking, dan electronic data capture (EDC) masih tetap bisa digunakan.

“Nasabah juga bisa mengambil uang tunai melalui mesin EDC asalkan dana di merchant mencukupi,” imbuhnya.

Kepala Cabang BNI Slamet Riyadi, Fahrulrazi, mengatakan hanya delapan dari 92 ATM yang dikelola cabang Slamet Riyadi yang bermasalah. Masih banyak ATM yang bisa digunakan untuk bertransaksi.

Oleh karena itu, gangguan tersebut tidak berdampak pada membeludaknya layanan di teller. Corporate Secretary BNI, Kiryanto, dalam siaran persnya mengatakan sudah ada kepastian dari provider jaringan komunikasi ada petugas yang disiapkan untuk mendatangi outlet secara bertahap sejak Minggu (27/8/2017) sore.

Dia mengungkapkan dari sekitar 2.000 ATM, sekitar 1.500 ATM terdampak gangguan. Selama menunggu seluruh ATM bisa beroperasi, BNI Layanan Gerak (BLG) atau pelayanan mobil gerak.

“Untuk outlet yang tidak bisa dilayani BLG dan outlet terdekat cukup jauh [lebih dari satu jam], diberikan layanan transaksi offline yang hanya terbatas untuk transaksi setoran tabungan,” kata dia.

Manager Area Bank Mandiri Area Surakarta, Linda Permatasari, menyampaikan 38 ATM dari 293 ATM atau sekitar 13% offline. Menurut dia, recovery atau pemulihan jaringan diperkirakan selesai sekitar tiga pekan.

Bank Mandiri mengarahkan transaksi nasabah melalui ATM terdekat dan memanfaatkan layanan echannel, seperti Mandiri Online dan SMS Banking. “Secara bertahap ATM yang komunikasinya down akan diubah koneksinya menggunakan modem 3G atau 4G sehingga dapat digunakan lagi,” kata dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya