SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, JAKARTA — Pernyataan capres petahana Joko Widodo (Jokowi) yang menyebut telah membangun 190.000 km jalan desa dalam debat capres II, Minggu (17/2/2019), terus dihujani kritik di media sosial. Bahkan, Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak, menyebut pernyataan itu memakai ilmu simsalabim.

Dalam kicauannya, Minggu lalu, Dahnil mengunggah sebuah gambar yang berisi data panjang jalan total jalan di Indonesia baik beraspal maupun tak beraspal di Indonesia mencapai 517.663 km. Namun data itu menyebut pembangunan jalan tersebut dari 1956 hingga 2016.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Jokowi klaim Membangun jalan desa 191000 km.Ini sama dengan 4,8 kali Keliling Bumi atau 15 kali Diameter Bumi.Itu membangunnya kapan? Pakai ilmu simsalabim apa?ternyata produsen kebohongan sesungguhnya terungkap pada debat malam tadi,” kicau Dahnil di akun Twitter, Minggu.

Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo – Maruf Amin, Hasto Kristiyanto, meminta Dahnil untuk mengukur sendiri panjang jalan yang telah dibangun selama pemerintahan Jokowi. Hasto bahkan menawarkan diri membantu Dahnil mengukur jalan yang sudah dibangun Jokowi secara manual.

“Ya suruh ngukur aja, kalau nggak percaya gampang, diukur, nanti kita bantu untuk gotong royong,” tutur Hasto di DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (19/2/2019).

Sebelumnya, di Twitter, tagar #JokowiBohongLagi viral untuk menuding bahwa klaim Jokowi soal 190.000 km jalan desa sebagai hoaks. Pasalnya, angka tersebut merupakan panjang jalan desa yang dibangun sejak Indonesia merdeka.

“Data Pak Jokowi sudah benar. Panjang jalan itu sesuai pengajuan peruntukan Dana Desa. Ini soal membangun jalan, bukan membuka jalan,” jelas Direktur Komunikasi Politik TKN Jokowi-Ma’ruf Usman Kansong kepada Bisnis/JIBI, Senin (18/2/2019).

Hal ini dilengkapi oleh Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Indonesia Eko Putro Sandjojo di akun Twitter resminya, Senin (18/2/2019) pagi.

Eko menjelaskan data Kemendesa per tanggal 12 Desember 2018 membuktikan era pemerintahan Jokowi-JK pada 2015-2018 telah menunjang aktivitas ekonomi desa dengan membangun 191.600 km jalan desa, 1.140.378 meter jembatan, 8.983 unit pasar desa, 5.371 unit tambatan perahu, 4.175 unit embung desa, 58.931 unit sarana irigasi, 19.526 unit sarana olahraga, serta 37.830 unit kegiatan BUMDesa.

Selain itu, penunjang kualitas hidup masyarakat desa, seperti 959.569 unit sarana air bersih, 192.974 unit penahan tanah, 240.587 unit MCK, 45.169 unit sumur, 9.692 unit Polindes, 50.854 unit PAUD, 24.820 unit Posyandu, dan 29.557.922 drainase dari dana desa.

“Di masa pemerintahan Pak Jokowi desa membangun infrastruktur dengan skala yang tidak pernah terjadi sebaiknya dalam sejarah Indonesia. 191 ribu Km jalan desa, 1 juta meter jembatan desa, 1 juta unit sarana air bersih, puluhan ribu PAUD, Polindes, posyandu, BUMDes dll,” tulis Eko.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya