SOLOPOS.COM - Ilustrasi kepulan asap. (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

Solopos.com, KARANGANYAR – Sebanyak 190 warga di Karanganyar terdeteksi terjangkit penyakit chikungunya hingga pekan ke-27 tahun 2021. Dari ratusan kasus yang ditemukan, wilayah kerja Puskesmas Tasikmadu menjadi yang tertinggi dengan jumlah warga terjangkit sebanyak 69 orang.

Banyaknya warga yang terjangkit chikungunya berdasarkan data yang dirilis Dinkes Karanganyar melalui Buletin Epidemologi 2021. Dari data tersebut, sebanyak lima wilayah Puskesmas di Karanganyar menjadi wilayah endemisitas persebaran penyakit chikungunya selama 2021. Kelima wilayah Puskesmas tersebut antara lain di Tasikmadu, Mojogedang 2, Colomadu 1, Kebakkramat 1, dan Karanganyar.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Berdasarkan penyelidikan epidemiologi yang dilakukan Dinkes, persebaran penyakit chikungunya tidak ditemukan lagi setelah pekan ke-27 tahun 2021. Total, hingga saat ini terdapat 190 kasus chikungunya yang menjangkiti warga Karanganyar.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca juga: Pasutri Tepergok Edarkan Uang Palsu di Pasar Barongan Bantul

Kepala Puskesmas Tasikmadu, Supardi, mengakui wilayahnya paling rawan persebaran penyakit yang ditularkan melalui nyamuk tersebut. Setelah adanya temuan 69 warga yang terjangkit, pihaknya langsung melakukan penyelidikan epidemiologi untuk memutus rantai penularan. Menurutnya, banyaknya kasus chikungunya disebabkan kondisi lingkungan yang banyak perkebunan dan genangan air.

“Benar sekali di tempat kami paling banyak ditemukan kasus chikungunya. Alhamdulillah sampai saat ini tidak ada kasus meninggal. Tapi kami langsung bergerak mengendalikan penyakit dengan penyelidikan epidemologi dan pengecekan jentik-jentik nyamuk yang berpotensi menjadi penyebab penularan penyakit. Sekarang sudah tidak ada kasus baru lagi untuk chikungunya,” jelas dia kepada Solopos.com Jumat (13/8/2021).

Baca juga: Pengumuman, Jadwal Pelayanan Dispensasi SIM di Karanganyar Diundur

Supardi menambahkan, upaya yang dilakukan untuk mengendalikan penyakit antara lain mengerahkan kader untuk mengedukasi masyarakat melakukan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) secara berkala.

“Kami mengupayakan semua agar penyakit terkendali. Utamanya, warga kami edukasi agar perhatian dengan kebersihan lingkungan khususnya memberantas sarang nyamuk,” imbuh dia.

Kasi P2P Dinkes Karanganyar, Sri Winarno, mengatakan chikungunya relatif tidak berdampak parah pada tubuh yang terjangkit penyakit tersebut. Namun, dia tetap menyarankan agar masyarakat berhati-hati lantaran chikungunya dapat menyebabkan kelumpuhan sementara bagi orang yang terjangkit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya