SOLOPOS.COM - Gunung Merapi (Harian Jogja/Gigih M. Hanafi)

Harianjogja.com, JOGJA – Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Jogja Subandriyo mengatakan kondisi Merapi saat ini dalam kondisi normal, tak ada aktivitas yang perlu peningkatan status seperti gunung berapi lainnya. “Terpantau aktivitas kegempaan sepi, jarang- jarang,” kata dia saat dihubungi Harian Jogja, Senin (3/2/2014).

Pernyataan Subandriyo menanggapi rilis yang dikeluarkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana yang menyatakan ada 19 gunung berapi di Indonesia yang saat ini berstatus waspada.

Promosi Mendamba Ketenangan, Lansia di Indonesia Justru Paling Rentan Tak Bahagia

Ia meminta masyarakat di sekitar lereng Merapi tak perlu ikut khawatir. Hujan deras yang masih terus mengguyur wilayah DIY saat ini, menurut dia, juga tak memicu letusan freatik seperti pada November 2013 lalu. Ia mengatakan, hujan kala itu memicu letusan freatik karena ada pelepasan gas yang tinggi di Merapi.

Gunung Sindoro, Jawa Tengah yang dua tahun lalu sempat mengeluarkan asam sulftara, lanjut dia, sejauh ini juga tidak terpantau menunjukan akan adanya indikasi aktivitas magmatik.

Subandriyo mengatakan, pantauan kegempaan di Merapi sekarang ini sudah dapat dapat dilakukan secara kontinu per menit dengan alat baru tiltmeter yang dipasang di daerah Pasar Bubrah. Alat itu diklaim lebih akurat untuk melihat deformasi lereng Merapi. Sehingga BPPTKG tidak sekadar mengandalkan alat konvensioanl seismograf, yang hanya bisa memantau kegempaan secara temporer.

Ia enggan membeberkan kondisi gunung berapi yang sekarang ini dinyatakan Waspada, termasuk Gunung Kelud meskipun melalui peralatan yang ada BPPTKG Jogja bisa ikut memantaunya. Pasalnya, itu menjadi kewenangan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) untuk memaparkannya.

Hanya untuk erupsi Gunung Sinabung, ia melihat polanya sama ketika erupsi Merapi 2006. Saat itu, besarnya letusan Merapi memiliki skala tiga Volcanic Explosivity Index, sama dengan letusan Sinabung yang memuntahkan material 1,5 juta meter kubik. Sedangkan pada erupsi 2010, VIE kekuatan letusan Merapi adalah empat. “Jadi letusan Sinabung kemarin masih berada satu tingkat di bawah letusan Merapi 2010,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya