SOLOPOS.COM - Heru Cahyono, Anggota Bawaslu Jateng. (Solopos/Kurniawan)

Solopos.com, SOLO -- Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) menyebut ada 19 daerah dari total 21 kabupaten/kota yang menyelenggarakan Pilkada serentak 2020 di Jateng rawan pelanggaran oleh aparatur sipil negara (ASN).

Hal itu karena calon petahana (incumbent) ditengarai bakal meramaikan pesta demokrasi lima tahunan di 19 daerah tersebut. Kota Solo masuk dalam daftar 19 daerah rawan itu karena Achmad Purnomo (Wakil Wali Kota Solo) maju sebagai calon wali kota (cawali) Solo lewat PDIP.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Salah satu indikasi kerawanan pilkada itu ada kandidat petahana. Dari 21 kabupaten/kota yang menggelar pilkada ada 19 daerah yang petahananya berpotensi mencalonkan lagi,” ujar Anggota Bawaslu Jateng, Heru Cahyono, seusai sosialisasi pengawasan Pilkada 2020 di Kusuma Sahid Prince Hotel (KSPH) Solo, Kamis (16/1/2020) siang.

Sosialisasi diikuti perwakilan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) dan TP PKK kecamatan di Solo.

Heru menjelaskan keberadaan petahana dalam kontestasi pilkada berpotensi menggerakkan unsur ASN. Selain itu petahana berpotensi memainkan politik anggaran 2020 untuk keperluan mendapatkan dukungan dari kelompok-kelompok masyarakat.

Di Balik Manisnya Durian Karanganyar, Ada Nyawa Yang Dipertaruhkan

“Potensi pelanggaran oleh petahana juga dalam distribusi penggunaan anggaran untuk kepentingan petahana misalnya kegiatan hibah. Juga kegiatan-kegiatan rutin seperti infrastruktur yang dilakukan orang-orang tertentu terkait pekerjaan proyek,” sambung dia.

Petahana juga berpotensi memainkan kebijakan mutasi pegawainya mendekati pelaksanaan pilkada. Pegawai yang selama ini tidak menjadi bagian pendukungnya bisa dipindah tugaskan ke bidang yang tidak strategis. Sedangkan pegawai pendukungnya dipromosikan.

“Untuk potensi pelanggaran lainnya Bawaslu mempunyai perangkat indeks kerawanan pemilu [IKP] yang saat ini sedang dirumuskan. Di situ banyak indikatornya, lengkap. Nanti dirilis. IKP itu agar stakeholders tahu kerawanan di daerah masing-masing,” urai dia.

Anggota Bawaslu Solo, Arif Nuryanto saat diwawancarai Solopos.com mengatakan sosialisasi pengawasan Pilkada Solo 2020 akan dilakukan secara berkelanjutan. Targetnya membangun kesadaran masyarakat untuk aktif dalam pengawasan Pilkada 2020.

Jelang Pilkada Solo, 2 Kubu Banteng Saling Sindir

Dia berharap jangan sampai ujaran kebencian, hoaks, politik uang, dan pelanggaran netralitas ASN terjadi di Pilkada tahun ini. Ke depan akan semakin banyak kelompok dan organisasi masyarakat (ormas) yang akan diundang untuk mengikuti sosialisasi pengawasan Pilkada 2020.

“Kami libatkan unsur-unsur potensial dan strategis masyarakat untuk mengajak warga Solo mengawasi pilkada. Mereka kami harapkan aktif mengawasi kegiatan politik di wilayahnya agar Pilkada 2020 berlangsung lancar, aman dan tertib,” terang dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya