SOLOPOS.COM - Salah satu pelajar SMKN 6 menata tempat tidur di sebuah kamar Hotel Edotel, Senin (26/2/2018). (Sunartono/JIBI/Harian Jogja)

Sebanyak 185 siswa SMKN 6 Jogja mengikuti ujian kompetensi untuk mendapatkan sertifikat profesi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP)

 

Promosi Ayo Mudik, Saatnya Uang Mengalir sampai Jauh

Harianjogja.com, JOGJA – Sebanyak 185 siswa SMKN 6 Jogja mengikuti ujian kompetensi untuk mendapatkan sertifikat profesi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), Senin (26/2/2018).

Dalam ujian bidang pariwisata itu para siswa harus mampu mempraktikkan layaknya bekerja di sebuah industri.

SMKN 6 Jogja telah memiliki tempat uji kompetensi (TUK) dan mendapatkan izin dari BNSP untuk menggelar ujian kompetensi kejuruan dengen terbentuknya Lembaga Sertifikasi Profesi Pihak Pertama (LSP P1) di sekolah tersebut.

Ketua LSP P1 SMKN 6 Jogja Eko Purwantiningsih menjelaskan, ada beberapa skema yang diujikan dalam proses uji kompetensi khusus bidang pariwisata dengan jumlah 185 siswa itu.

Antara lain front office, house keeping, culinary 2, culinary 3 serta patiseri 2 dan patiseri 3, proses ujian bidang ini mendapat dukungan dari Kementerian Pariwisata.

“Karena Kemenpar juga punya tujuan untuk memprofesionalkan siswa-siswa SMK yang nanti akan berkecimpung di bidang pariwisata,” terangnya, Senin (26/2/2018).

Siswa yang tidak lulus maka dinyatakan tidak berkompeten dan tidak berhak mendapat sertifikat di tahapan ini, namun diperbolehkan mengulang pada tahapan pelaksanaan uji berikutnya.

LSP P1 akan kembali menguji siswa yang tidak lolos jika mereka sudah berkeyakinan telah melakukan evaluasi dan kompetensinya terus berkembang. Adapun siswa yang sudah lulus satu uji kompetensi boleh mengambil skema lain untuk mendapatkan sertifikat lebih dari satu.

Ia mencontohkan, siswa yang sudah lulus di Culinary 1, maka boleh mengambil di Culinary 2. “Karena setiap skema itu beda materi yang diujikan sesuai dengan tingkatannya. Kalau lulus dari SMKN 6 bisa mendapatkan tiga sertifikat kalau dia lulus tiga-tiganya,” kata dia.

Selain pariwisata, sebelumnya SMKN 6 Jogja juga telah menggelar uji kompetensi untuk tata busana dengan skema operator jahit. Sedangkan khusus untuk kompetensi usaha perjalanan wisata, karena LSP P1 SMKN 6 Jogja belum memilik lisensi untuk menguji, sehingga diujikan di LSP P3.

“Tidak banyak SMK di DIY punya LSP P1 karena sebelumnya dicek secara ketat kesiapan sekolah untuk mendirikan LSP P1 oleh BNSP sebelum lisensi keluar,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya