SOLOPOS.COM - Lembaran kain ecoprinting digelar sebagai contoh hasil dari proses pelatihan ecoprinting yang ditunjukkan kepada peserta pelatihan di Dukuh Blagungan, Desa Donoyudan, Kalijambe, Sragen, Kamis (11/8/2022). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Lembaga Amil Zakat, Infak, dan Sedekah Muhammadiyah (Lazismu) memberdayakan 18 ibu rumah tangga dan perempuan muda di Dukuh Blagungan, Desa Donoyudan, Kecamatan Kalijambe, Sragen. Mereka dilatih membuat kain ecoprinting untuk jadi bagian dari 1.436 eco-printer di seluruh Indonesia.

Teknik ecoprinting merupakan teknik cetak dengan pewarnaan alami yang cukup sederhana, tetapi dapat menghasilkan motif flora yang unik dan autentik. Pembuatannya cukup mudah melalui kontak langsung antara daun, bunga, batang yang mengandung pigmen warna dengan media kain tertentu.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Para emak-emak itu dilatih oleh pakar ecoprinting dari Asosiasi Eco-Printer Indonesia, Putut Ardiyanto, dan Pupung. Semua fasilitas dalam pelatihan itu disediakan Lazismu yang bekerja sama dengan Unit Pelayanan Zakat Permata Bank Syariah. Hasil pelatihan itu diharapkan bisa dipasarkan pada Muktamar Muhammadiyah 2022 di Solo, November mendatang.

Manajer Program Lazismu Nasional, Falhan Niam Akbar, menjelaskan pelatihan ecoprinting ini merupakan program pemberdayaan perempuan dengan sasaran ibu-ibu dan pemudi. Harapannya mereka mampu menghasilkan produk yang memiliki nilai tambah bagi keluarga.

Dia menjelaskan pangsa pasar ecoprinting mulai berkembang dan harga di atas rata-rata karena proses pembuatannya alami.

Baca Juga: Guru SMP di Sragen ini Manfaatkan Barang Bekas Buat Taman Bacaan

“Program di Sragen ini merupakan program kedua. Program pertama dilakukan 10 kabupaten di Jateng, Jabar, dan DIY pada 2020. Kami bekerjasama dengan UPZ Permata Bank Syariah yang menyerahkan dana zakat dan infaknya ke Lazismu. Kami memilih Sragen karena dekat dengan Solo dan dipersiapkan untuk Muktamar Muhammadiyah 2022 mendatang,” ujarnya, Kamis (11/8/2022).

Lazismu juga akan membantu pemasaran dengan menyediakan showroom di jakarta. “Produk ecoprinting dari Sragen bisa didiplai di Jakarta,” katanya.

Ketua Asosiasi Eco-Printer Indonesia, Putut Ardiyanto, berharap 18 orang yang dilatih dari Sragen ini akan menambah jumlah pembuat kain ecoprinting yang disebut dengan eco-printer di Indonesia. Menruutnya, ada 1.436 eco-printer di Indonesia saat ini yang tersebar di DIY, Jateng, Jatim, Jabar, DKI, Indonesia timur, Sumatra, Kalimantan, dan Banten.

Baca Juga: Ada Replika Gading Gajah Purba-Perahu Pinisi di Pameran Keliling Klaten

“Tekniknya cukup mudah. Ecoprinting ini sebenarnya menyetak motif daun dan bunga pada media kain. Prosesnya dengan teknik kukus,” paparnya.

Sebelumnya kain diproses dengan unsur logam, seperti tawas, tunjung, kampur tohor, soda api, dan zat besi lainnya. Setelah itu baru dicetak dengan dedaunan dan bunga. Daun dan bunga ditempelkan pada kain itu lalu dikukus. Butuh waktu 7-10 hari dalam prosesnya.

Hasilnya, kain memiliki motif flora yang warnanya lembut. Putut mengatakan ecoprinting ini bukanlah batik. Kainnya memiliki nilai jual tinggi dan digemari oleh anak-anak muda. Kain ecoprinting bisa dibuat menjadi baju, hijab, tas, dan produk lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya