SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JOGJA—Untuk yang kedua kalinya, Taman Budaya Yogyakarta (TBY) kembali menggelar eksperimentasi karya seni. Pertunjukan yang akan berlangsung 18 September -23 September ini akan menyajikan berbagai pertunjukan seperti pentas musik, karawitan dan ketoprak.

Ketua panitia eskperimentasi karya seni, Sukirman menuturkan, gelaran pada tahun ini sangat berbeda dibanding tahun lalu. Pasalnya, pada tahun lalu gelar eksperimentasi karya seni lebih menitikberatkan seni rupa. Sedangkan tahun ini fokus pada musik.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Tiap tahun kami harapkan tema itu berubah agar  bisa menyentuh berbagi komunitas seni di Jogja,” katanya kepada Harian Jogja, belum lama ini.

Menurut dia, gelaran ini merupakan wujud peran TBY sebagai dapur pengolahan seni yang memberikan wahana dan wacana terhadap perkembangan seni di Jogja.

Selama cara ini, TBY mengundang sejumlah seniman muda untuk memeriahkan acara seperti pemusik, pemain karawitan hingga sinden. Sejumlah seniman dari berbagai latar belakang akan mementaskan tiga pertunjukan sesuai spesifikasi mereka masing-masing. Pementasan pertama adalah pertunjukan eskperimentasi karya musik yang diketuai mahasiswa Institut Seni Indonesia (ISI) Jogja bernama Bayu Citra Raharja lewat grup musiknya bernama BCR Project dengan karya berjudul Kulongkangin. Pementasan ini akan berlangsung pada 18 September. Pada pementasan tersebut, Bayu mencoba memadukan alat musik tradisional seperti kendang bali, kendang sunda, suling dengan alat musik barat seperti bass, gitar serta vibraphone.

Pementasan kedua adalah eksperimantasi karya karawitan yang menampillkan pertunjukan bertajuk Kebar Pradangga pada 20 September. Sedangkan pementasan ketiga akan memunculkan pertunjukan kelompok ketoprak Langen Mandra berjudul Nagih Janji yang akan berlangsung selama dua hari yakni 22-23 September. Pementasan ini akan menjadi menarik karena melibatkan 40 seniman karawitan serta sejumlah sinden muda. Seluruh pementasan akan berlangsung di gedung societed TBY.

Pardiman Joyonegoro, sutradara ketoprak Langen Mandra menuturkan dalam pementasan nanti akan mengusung konsep pementasan Langen mandra wanaran. Pementasan nanti akan sedikit berbeda dengan pementasan Langen Mandra Wanaran pada umumnya. Pasalnya pemain karawitan yang mengiringi akan tampil menjadi pemain begitu juga dengan sinden. “Jadi sembari mengiringi ketoprak, para pemain karawitan juga akan bermain sesuai dengan peran mereka masing masing di panggung,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya