SOLOPOS.COM - Petugas PMI Solo dan Karanganyar tengah memeriksa kondisi korban keracunan nasi kotak di wilayah Kricikan, Desa Rejosari, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar pada Senin (2/5/2022). (Solopos.com/Indah Septiyaning Wardani)

Solopos.com, KARANGANYAR — Sebanyak 17 warga Kricikan, Desa Rejosari, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah menjadi korban keracunan massal nasi kotak dari Pucangsawit, Jebres, Solo. Mereka mengeluhkan diare, pusing, hingga mual.

Sebagian dari korban tersebut merupakan anak-anak. Mereka adalah jemaah pengajian Masjid Al Amin Kricikan. Takmir Masjid Al Amin, Tukimin, 46, menuturkan tragedi keracunan massal terjadi pada Sabtu (30/5/2022) malam.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Saat itu para jemaah berjumlah belasan orang termasuk anak-anak yang mengikuti tadarus Al-Qurán di masjid. Kegiatan tadarus tersebut dilakukan setelah salat tarawih. Para jemaah berasal dari warga RT 002/RW 005 dan RT 003/RW 006 Kricikan.

“Waktu itu kami mendapatkan makanan dari ustad Yoga. Ustad Yoga membawa 15 nasi kotak setelah dari mengisi pengajian di Pucangsawit, Solo. Lalu dibawa pulang jemaah, termasuk saya,” kata dia ketika dijumpai Solopos.com, di kediamannya pada Senin (2/5/2022).

Ekspedisi Mudik 2024

Ia mengatakan nasi kotak yang diterima berisi ayam bakar komplit dengan sambal dan lalapan. Ia lantas menyantap nasi kotak tersebut untuk sahur pada Minggu (1/5/2022). Saat itu ia memakan nasi kotak bersama dua anaknya. Namun beberapa jam setelah menyantap makanan tersebut, ia mengalami diare, pusing dan mual.

“Bolak-balik ke kamar mandi. Sampai badan lemas. Tapi anak saya tidak,” katanya.

Baca juga: Isi Nasi Berkat Penyebab Keracunan Massal di Pucangsawit Solo

Rasa Makanan Enak

Kondisi diare, mual dan pusing masih dirasakan hingga saat ini. Belasan warga lain yang juga mengonsumsi nasi kotak tersebut mengeluhkan hal yang sama. Satu anak terpaksa dibawa oleh pihak keluarga ke rumah sakit di Sukoharjo karena kondisinya masih mual dan diare parah akibat keracunan nasi kotak dari Pucangsawit, Solo itu.

“Saya dan warga lain sudah periksa ke bu bidan. Sudah dikasih obat dan sudah sedikit membaik,” katanya.

Ia mengaku nasi kotak yang diterima habis dimakannya tanpa meninggalkan sisa. Hanya menyisakan lalapan kubis dan timun. Saat dikonsumsi, ia mengaku tidak ada rasa yang aneh. “Makanannya enak dan empuk. Wong saya makan sampai habis,” kata dia.

Baca juga: Keracunan Massal di Pucangsawit Solo Meluas ke Gondangrejo Karanganyar

Kapolsek Gondangrejo Iptu Widiyatmoko mengatakan telah mengambil sampel sisa makanan, serta muntahan korban keracunan. Sampel makanan tersebut diserahkan ke Reskrim Polres Karanganyar.

“Ada 17 warga yang mengalami keracunan massal diduga rentetan dari Pucangsawit Solo,” katanya.

Dari pantuan Solopos.com, sejumlah personel PMI telah diterjunkan ke lokasi untuk mengecek kondisi warga yang mengalami gejala keracunan. Selain itu juga koordinasi dengan petugas kesehatan Puskesmas.

“Dari hasil pemeriksaan kondisi warga stabil dan cukup rawat jalan. Namun tetap kami pantau,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya