17 tahun Menjadi Ruang Alternatif, Via Via Luncurkan Buku Sweet Seventeen

Foto Pameran seni rupa di Via Via Kafe.
JIBI/Harian Jogja/Kurniyanto

JOGJA—Via via kafe, Jalan Prawirotaman bakal meluncurkan buku berjudul Sweet Seventeen sebagai bentuk eksistensi mereka yang telah selama 17 tahun menjadi ruang alternatif bagi seniman muda dalam berpameran, Sabtu (20/4).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Buku Sweet Seventeen merupakan presentasi dari 145 pameran seni kontemporer yang pernah diadakan di ViaVia. Buku ini menyajikan perspektif tentang perubahan sosial, ekonomi dan politik yang telah dilalui Jogja selama lebih dari satu dekade terakhir. Dimana pada masa itu, Via Via menjadi saksi terhadap karya yang merespon berbagai peristiwa, seperti krisis moneter, terorisme dan bencana.

“Pada saat yang sama, buku ini juga menjadi saksi dari beberapa perubahan tren dan arah dari seni kontemporer Indonesia, yang telah mengalami perubahan luar biasa, termasuk booming seni rupa jelas Mie Cornoedus, pendiri Via Via kepada Harian Jogja, Selasa (16/4).

Via via kafe merupakan salah satu kafe di Jogja dimana sejak 1996 lalu menjadi ruang pameran alternatif bagi seniman muda yang tidak memiliki kesempatan untuk berpameran di sejumlah galeri besar. Bahkan kafe ini kerap melahirkan seniman besar. Seperti seniman mural terkemuka Jogja, Samuel Indratma yang pernah menggelar pameran pada 1996 silam.

Pameran yang dilakukan Samuel, kata Mie menjadi salah satu pameran yang paling sukse karena karya Samuel secara langsung mengajak wisatawan merefleksikan perilaku mereka sendiri dengan mural lucu.

Karya Samuel kala itu menghiasi atap dan dinding ruangan kafe menggambarkan seorang wisatawan yang makan dan buang hajat hingga wisatawan yang mengambil foto dari bunga yang tumbuh dari kotoran mereka sendiri, “Sejak saat itu juga usai Samuel berpameran, banyak seniman muda yang kemudian pameran disini,” kenang Mie Cornoedus.