Promosi UMKM Binaan BRI Ini Jadi Kuliner Rekomendasi bagi Pemudik di Pekalongan
Ratusan warga yang menonton bersorak gembira saat personel militer mengevakuasi perempuan itu, yang ditemukan di ruang bawah tanah bangunan pabrik garmen itu, Jumat (10/5/2013). Perempuan itu, yang diidentifikasi media lokal bernama Reshma, ditemukan setelah para pekerja yang melakukan pembersihan reruntuhan mendengar suara lemah minta tolong dari antara reruntuhan.
Perempuan itu terlihat pucat, sangat lemah dan tak bisa berjalan. Dia ditarik keluar dari reruntuhan dengan diletakkan di atas tandu dan lantas dilarikan ambulans ke rumah sakit. Mohammad Rubel Rana, seorang pekerja yang tengah memotong besi mengaku mendengar suara lemah minta tolong perempuan itu dan lantas memberitahu para petugas pertolongan.
“Saya dengar suara lemah ‘selamatkan aku, selamatkan aku,'” tutur Rana. “Dia lantas diberi air, biskuit dan oksigen,” katanya.
Petugas menduga perempuan itu bisa bertahan dengan meminum air dari genangan yang berasal dari sisa penyemprotan saat petugas pemadam kebakaran mengendalikan kebakaran yang terjadi beberapa waktu setelah gedung runtuh. Belum jelas apakah perempuan itu termasuk satu dari ribuan pekerja pabrik garmen yang bekerja di gedung delapan lantai itu, yang roboh 24 April lalu.
Perempuan itu ditemukan beberapa jam setelah jumlah korban jiwa dalam musibah runtuhnya gedung itu menyalip jumlah korban dalam kecelakaan industri terburuk yang sebelumnya terjadi yaitu musibah kebocoran gas berancun di pabrik kimia Union Carbide di Bhopal, India tahun 1984. Seorang juru bicara militer menyebut jumlah korban yang sudah dipastikan tewas mencapai 1.045 jiwa.