SOLOPOS.COM - Kompleks Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat di Kota Solo. (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Keraton Solo membutuhkan anggaran hingga ratusan miliar rupiah untuk memperbaiki bangunan yang rusak. Ada sedikitnya 17 bangunan atau bagian Keraton Solo yang mendesak direvonasi merujuk pendataan sejak tahun 2017 lalu.

Program renovasi besar-besaran kawasan Keraton diharapkan dapat dimulai pada 2022. Sebagai informasi, Mahamenteri Keraton Solo, KGPHPA Tedjowulan, telah mengajukan renovasi sejumlah bangunan Keraton ke pemerintah pusat sejak 2018.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Detail engineering design (DED) perencanaan renovasi itu sudah selesai disusun dengan menelan dana sekitar Rp2 miliar. Harapannya, proyek renovasi sudah mulai berjalan tahun depan lewat penyusunan DED teknis. Penyelesaian konflik internal di lingkungan Keraton bakal sangat krusial dalam menentukan kelancaran renovasi tersebut.

Baca Juga: BNNP Jateng dan BNNK Solo Sita Aset Sindikat Narkoba Rp683 Juta

Pelaksana teknis penyusunan DED Renovasi Keraton Solo tahun 2018, KP Bambang Pradotonagoro, mengatakan timnya berupaya memastikan agar program renovasi bangunan yang diajukan sejak tiga tahun lalu segera terlaksana. Menurut Bambang, pemerintah pusat telah memberi lampu hijau untuk membenahi kawasan cagar budaya tersebut.

“Tim kami terus melakukan lobi ke Jakarta. Sejauh ini Kementerian PUPR [Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang] dan beberapa kementerian terkait sudah memberikan komitmennya untuk mendanai perbaikan Keraton,” ujar Bambang saat berbincang dengan Solopos.com, Senin (13/12/2021).

Informasi yang dihimpun Solopos.com, 17 bangunan atau bagian bangunan yang diajukan untuk renovasi yakni Dalem Sasana Mulya, Panggung Sanggabuwana, Keputren, Tursinopuri, Keraton Kilen, Sitihinggil, Pagelaran, dan Magangan. Kemudian kompleks Alun-Alun Utara, Alun-Alun Selatan, kawasan supit urang, eks kampus Saraswati-Gondorasan, Masjid Agung.

Baca Juga: Teh Oplosan Disebut Sebagai Jantungnya Kuliner Kota Solo, Setujukah?

Masalah Internal Keraton

SMP Kasatriyan, kandang kerbau Kiai Slamet, gerbong kereta api di Alkid serta kandang kereta dan mobil tua juga perlu perbaikan. Dari deretan bangunan itu, baru eks Saraswati yang telah memiliki DED teknis. “Kalau melihat dari kerusakan dan banyaknya titik yang direnovasi, pembenahan kemungkinan butuh sampai ratusan miliar,” ujar Bambang.

Bambang menilai pemerintah sebenarnya sudah punya niat baik. Namun ia mengakui masalahnya di internal Keraton yang bikin renovasi tak segera terlaksana. “Semoga tahun depan ada kemajuan sehingga DED teknis dapat segera disusun. Ini semua untuk kebaikan Keraton,” ujar Bambang.

Pada Agustus 2021, Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR, Diana Kusumastuti, sempat berkunjung untuk melihat kondisi bangunan Keraton Solo yang diajukan renovasi. Dalam kesempatan itu, Kementerian menyatakan proyek revitalisasi diharapkan dapat dilakukan sesegera mungkin.

Baca Juga: Patut Dicoba! Gudeg Bu Cokro Solo Jadi Langganan Soeharto dan Pak Bondan

Kepala Bidang Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman Dinas Kebudayaan Solo, Sukono, mengakui konflik dua kubu di Keraton membuat pemerintah gamang dalam menyalurkan dana bantuan. Seperti diketahui, Raja Keraton Solo, Paku Buwono (PB) XIII, masih terlibat perselisihan dengan putri PB XII yang juga Ketua Lembaga Dewan Adat Keraton, GKR Wandansari (Gusti Moeng).

“Kami serbasalah. Namun infonya tahun depan pemerintah pusat berencana mengalokasikan dana untuk renovasi,” ujarnya saat dihubungi Solopos.com, Selasa (14/12/2021).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya