SOLOPOS.COM - Pemandangan laut selatan di lihat dari balik bukit di sebelah barat Pantai Ngrenehan, Desa Kanigoro, Kecamatan Saptosari, Gunungkidul. Sejumlah titik di Desa Kanigoro yang berdekatan dengan laut diketahui telah dimiliki oleh investor untuk dibangun resort dan hotel. Foto diambil Kamis (2/3/2017). (JIBI/Irwan A. Syambudi)

Permasalahan lahan kritis di kawasan hutan masih terbilang cukup besar

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL–Permasalahan lahan kritis di kawasan hutan masih terbilang cukup besar. Perbaikan lahan kritis juga masih menemui kendala untuk perbaikannya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan DIY, Sutarto mengatakan saat ini lahan kritis masih cukup besar. “Masih sekitar 17.000 hektare. Terutama di lokasi bagian selatan dekat-dekat dengan pantai, dan berbatu. Itu spot kecil-kecil kita inventarisir sekitar itu luas lahan kritis,” ujarnya.

Dai mengatakan perlu perjuangan agar kawasan tersebut tidak kritis. Namun Sutarto mengatakan untuk kawasan yang aksesnya masih mudah atau tidak berbatu, saat ini sudah cenderung teratasi.

Dia menilai kerusakan akibat lahan kritis terjadi karena dua hal yang pertama pengaruh alam, seperti tanah longsor, pohom tumbang dan lain sebagainya. Di sisi lain tindakan manusia sedikit banyak juga mendorong kerusakan itu.

“Aktivitas manusia pemangkasan pohon, pencurian, penambangan yang tidak berijin sehingga secara tidak langsung pastinya sering dibarengi pemangkasan pohon, dan lain sebaginya cukup berpengaruh terciptanya lahan kritis,” ujarnya.

Menurutnya siapapun yang telah merusak ataupun melanggar hukum harus diproses hukum. Penegakan hukum itu dilakukan agar memberi efek jera, sehingga tidak menimbulkan kerusakan yang lebih parah.

Berbagai kegiatan pembinaan masyarakat, konservasi sudah dilakukan menurutnya dalam upaya menekan angka lahan kritis tersebut, sehingga tidak bertambah nantinya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya