SOLOPOS.COM - Ilustrasi. (Dok. Bisnis.com)

Solopos.com, KARANGANYAR–Seorang anak jalanan (anjal) di Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, M, 22, nekat menenggak sabun cuci piring pada Selasa (28/5/2024) malam. Aksi percobaan bunuh diri tersebut berhasil digagalkan oleh rekan-rekan M.

M saat ini mendapatkan perawatan intensif di RSUD Karanganyar.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, awalnya M tengah nongkrong dan berkumpul dengan kelompoknya di salah satu warung di Karangpandan sekitar pukul 23.30 WIB. Saat itu, teman-teman M melihatnya menenggak sabun cuci piring hingga mulutnya mengeluarkan busa.

Lantaran khawatir, rekan-rekannya langsung melarikan M ke Puskesmas Karangpandan. Di sana, M mendapatkan penanganan pertama hingga selanjutnya dilarikan ke RSUD Karanganyar.

Sukarelawan Rendan, Ade, yang ikut mengevakuasi mengatakan kondisi korban penuh dengan busa di mulut saat dilarikan ke RSUD Karanganyar. Korban langsung mendapatkan penanganan cepat di RSUD Karanganyar sehingga nyawanya bisa tertolong.

“Cairan di dalam mulut langsung disedot dan alhamdulillah korban selamat. Sekarang masih dirawat di rumah sakit,” kata dia kepada Solopos.com, Rabu (29/5/2024).

Menurut keterangan rekannya, beber Ade, M mengalami depresi setelah ditinggal saudaranya. Aksi percobaan bunuh diri ini bukan kali pertama dilakukan korban.

Sebelumnya korban juga pernah menenggak cairan pembersih lantai sekitar dua tahun lalu. Saat itu korban juga langsung mendapatkan penanganan hingga nyawanya tertolong.

“Korban ini anak jalanan. Nongkrong di wilayah Karangpandan. Mudah-mudahan korban tidak melakukan aksi percobaan bunuh diri lagi,” harapnya.

Bunuh diri bukan solusi untuk mengatasi masalah. Mengutip artikel pada laman resmi RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang, terdapat sejumlah pendekatan yang dapat dilakukan untuk mencegah kecenderungan seseorang melakukan aksi bunuh diri, yakni:

  1. Memperkuat dukungan ekonomi seperti memperkuat finansial rumah tangga
  2. Menciptakan lingkungan yang protektif dengan cara mengurangi akses ke sarana yang menjadi tempat bagi orang-orang yang berisiko bunuh diri, serta menciptakan kebijakan dan budaya organisasi yang sehat dan mengurangi penggunaan zat melalui kebijakan dan praktik berbasis komunitas
  3. Meningkatkan akses bagi untuk perawatan bagi korban percobaan bunuh diri
  4. Mempromosikan koneksi yang sehat baik dengan anggota maupun lingkungan
  5. Mengajarkan keterampilan dalam memecahkan masalah
  6. Melakukan skrining dan mendukung para orang yang berisiko dalam melakukan bunuh diri.

PERINGATAN

Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapa pun untuk melakukan tindakan serupa.

Bagi Anda pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, atau pun klinik kesehatan mental. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit dan berkecenderungan bunuh diri, sila hubungi dokter kesehatan jiwa di puskesmas atau rumah sakit terdekat.

Berikut lima rumah sakit juga disiagakan Kementerian Kesehatan untuk melayani panggilan telepon konseling pencegahan:

RSJ Amino Gondohutomo Semarang (024) 6722565

RSJ Marzoeki Mahdi Bogor (0251) 8324024, 8324025, 8320467

RSJ Soeharto Heerdjan Jakarta (021) 5682841

RSJ Prof Dr Soerojo Magelang (0293) 363601

RSJ Radjiman Wediodiningrat Malang (0341) 423444

Ada pula nomor hotline Halo Kemenkes di 1500-567 yang bisa dihubungi untuk mendapatkan informasi di bidang kesehatan, 24 jam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya