Solopos.com, SIDOARJO — Semburan lumpur panas dari pertambangan milik PT Lapindo Brantas kali pertama muncul di Dusun Balongnongo Desa Renokenongo, Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, pada 29 Mei 2006 atau tepat pada 16 tahun lalu. Semburan lumpur yang belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir itu disebut para ahli geologi mengandung harta karun yang kaya akan manfaat.
Lokasi pusat semburan hanya berjarak 150 meter dari sumur Banjar Panji-1 (BJP-1), yang merupakan sumur eksplorasi gas milik Lapindo Brantas Inc. sebagai operator Blok Brantas. Semburan lumpur panas yang sudah ditetapkan sebagai bencana nasional itu mengakibatkan ribuan orang harus meninggalkan rumah mereka.